Kemenlu-Kemendagri Siap Bantu Jabar Tingkatkan Pembangunan Daerah


Jakarta

Jawa Barat terus memperluas langkah strategisnya dalam menjalin kerja sama internasional melalui West Java Outward-Looking Strategy (WJOS). Sebagai salah satu provinsi terbesar di Indonesia, Jawa Barat memanfaatkan peran diplomasi subnasional untuk menghadapi tantangan global sekaligus menciptakan peluang pembangunan daerah.

Melalui seminar publik yang diadakan di Jakarta (24/12), WJOS diperkenalkan kepada para pemangku kepentingan. Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Faiz Rahman mengatakan seminar publik ini digelar untuk menjawab lima pilar masalah pembangunan di Jawa Barat.

“Saya berharap kegiatan ini menjadi rumusan kebijakan untuk menonjolkan potensi kerja sama yang tidak terbatas,” tambah Faiz dalam sambutannya, Selasa (24/12/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu tema penting dalam seminar publik WJOS yakni ‘Arah Kebijakan Luar Negeri Republik Indonesia serta Implikasi Strategis bagi Pemerintah Daerah’ yang dibawakan langsung oleh Kementerian Luar Negeri, Adam Mulawarman Tugio.

Pada sesi ini, Adam memaparkan strategi kolaborasi yang melibatkan pemangku kepentingan internasional untuk bekerja sama membantu menyelesaikan pembangunan daerah di Provinsi Jawa Barat.

Menurutnya, diperlukan pengimplementasian yang kemudian identifikasi permasalahan yang perlu diselesaikan dari kerja sama luar negeri. Salah satunya adalah pemetaan program untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan dalam konteks memetakan kebutuhan yang diperlukan Provinsi Jawa Barat.

Kementerian Luar Negeri bersama-sama akan membantu pemerintahan daerah Jawa Barat yang memiliki peluang untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam konteks mencapai tujuan-tujuan yang digariskan di dalam strategi pembangunan daerah.

“Oleh sebab itu, kami akan membantu Provinsi Jawa Barat untuk mengidentifikasi di bidang-bidang yang diperlukan agar bisa mencapai target,” kata Adam.

Salah satu audiens memberikan masukan mengenai selain mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan, pemerintah daerah juga harus melakukan scouting potensi apa yang bisa dilakukan dari anak-anak muda saat ini. Karena anak muda saat ini memiliki potensi yang besar untuk membuat inovasi gemilang untuk perubahan Jawa Barat ke depannya.

Tidak hanya itu, terdapat sesi diskusi mengenai ‘Arah Kebijakan Otonomi Daerah dalam Menangkap Berbagai Peluang Pembangunan Berskala Global melalui Strategi Penguatan Kerja Sama Antar Daerah dan Luar Negeri’ yang dipaparkan oleh Kepala Bagian Program dan Umum Fasilitas Kerja Sama Sekretariat Kementerian Dalam Negeri, Zahmir Islamie.

Di sini, Zahmir menyoroti pentingnya otonomi daerah dalam menangkap peluang pembangunan berskala global. Dengan strategi penguatan kerja sama antar daerah dan luar negeri, pemerintah daerah dapat mengoptimalkan sumber daya global untuk mendukung pembangunan lokal.

Fokus pada implementasi kebijakan yang sinergis antara pusat dan daerah menjadi kunci untuk memanfaatkan potensi besar Jawa Barat dalam pembangunan yang berkelanjutan.

Menurutnya, Provinsi Jawa Barat dinilai sangat progresif dengan 47 kerja sama sejak tahun 2019 seperti investasi asing pada kehadiran Pirelli di Bandung, yang mana menunjukkan potensi besar Jawa Barat.

“Dari sisi luas, Jawa Barat juga punya semuanya. Punya laut, gunung, pariwisata, dan lain-lain. Saya pikir tinggal bagaimana pemerintah daerah khususnya Bapeda bisa me-review kembali hal-hal yang nanti sifatnya bisa membangun Jawa Barat,” pungkas Zahmir.

Inisiatif ini juga selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana kerja sama internasional menjadi salah satu pilar penting pembangunan nasional. Partisipasi aktif berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, daerah, lembaga internasional, dan akademisi, menjadi kunci keberhasilan WJOS.

Tidak hanya itu, melalui diskusi panel yang melibatkan tokoh-tokoh dari berbagai sektor, Jawa Barat berpeluang memperluas jaringan global untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.

Melalui seminar ini, Jawa Barat tidak hanya memperkenalkan WJOS, tetapi juga memanfaatkan diplomasi subnasional sebagai alat untuk menjawab tantangan global dengan solusi lokal yang inovatif.

Kolaborasi multipihak yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan komunitas internasional menjadi langkah strategis untuk mencapai target pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Hadir salam seminar publik K Associate Professor in Internasional Relation Universtias Padjadjaran Teuku Rezasyah, Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Jawa Barat VIII Rokhmin Dahuri, Pimpinan Redaksi detikcom Alfito Deannova Gintings, dan Sekretariat Negara Noviyanti.

(prf/ega)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *