Jakarta –
Bandar narkoba buron Kepolisian Republik Indonesia (Polri) ditangkap di Bangkok, Thailand. Buron tersebut hari ini akan diterbangkan ke Jakarta.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa membenarkan soal penangkapan buronan tersebut.
“Ya benar, ditangkap di Bangkok, Thailand,” ujar Mukti saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (22/12/2024).
Mukti mengatakan tertangkapnya buron tersebut tidak terlepas dari kerja sama antara Divisi Hubinter Polri, Bareskrim Polri, dan Kepolisian Thailand.
Mukti belum menjelaskan secara detail identitas buron tersebut. Saat ditanya apakah buronan tersebut adalah Freddy Pratama, Mukti hanya menyampaikan bahwa hal ini secara terperinci akan dijelaskan dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta sore nanti.
“Nanti kita sampaikan detailnya,” imbuhnya.
Mukti menyampaikan penangkapan buron narkoba ini merupakan wujud komitmen Polri dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas peredaran gelap narkoba di Indonesia.
“Polri juga berkomitmen akan terus mengejar buron narkoba yang kabur ke luar negeri dengan berkoordinasi dengan interpol,” imbuhnya.
Identitas Buron Dikantongi
Sebagai informasi, Polri resmi menjalin kerja sama dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia (Polis Diraja Malaysia/PDRM). Kerja sama itu dilakukan untuk memburu buron-buron narkoba.
Mukti menuturkan, pihaknya bertemu langsung dengan perwakilan Jabatan Siasatan Jenayah Narkotik (JSJN) PDRM Datuk Seri Khaw Kok Chin di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
“Kita membahas masalah DPO-DPO kita yang berhenti di Malaysia dan DPO-DPO Malaysia yang ada di Indonesia. Terus juga kita mengantisipasi jalur masuk narkotika, terutama sabu, melalui jalur Malaysia, yaitu melalui golden triangle,” kata Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan seusai pertemuan, Kamis (28/11).
Adapun saat ini, lanjut Mukti, pihaknya telah mengantongi nama-nama buron narkoba di Malaysia. Namun dia belum bisa membeberkannya ke publik.
“Kita cukup banyak ya, tapi kita nggak sebutkanlah ya, nanti soalnya yang penting nama-namanya sudah kita kantongi. Kita sudah berikan ke Malaysia, Malaysia akan melakukan SP di sana, surveillance dulu. Setelah oke, nanti kita diundang ke sana untuk melakukan penangkapan,” ucapnya.
(mea/whn)