Pernah berjaya pada puncak keemasan tambak udang. Tiba-tiba surut ditelan abrasi dan kenaikan air laut. Di desa ini, di Samudra Jaya Bekasi, episode kecil dari perubahan iklim hadir setiap hari. Anak-anak belajar di sekolah yang reot. Dindingnya rapuh, tiangnya nyaris roboh. Ubin kusam dan halaman dipenuhi banjir rob yang menyerupai rawa.
Madrasah Ibtidaiyah Al – Hidayah Al – Khairiyah merupakan satu dari sekian fasilitas umum yang terdampak. Bangunan rusak parah, ruangan kelas rusak akibat sering diterpa banjir rob. Salah satu guru mengatakan sekolah tersebut hampir roboh jika tak buru-buru diperbaiki.
Di tempat lain, SDN Samudra Jaya 03 berusaha tegar melawan, membayar tukang untuk menguruk tanah lapang supaya anak-anak bisa bermain bola, kegiatan yang sejauh ini masih mustahil. Para bocah mengubah potongan gabus menjadi permainan kapal. Menghibur diri menanti lapangan itu kering dan siap menjadi arena bermain.
Kampung Sembilangan sempat menyicip era keemasan yakni saat bisnis tambak udang mengucurkan uang setiap kali panen. Ekonomi naik dan kesejahteraan membaik. Akan tetapi sejak kenaikan air laut dan rob bisnis tambak itu pudar. Tidak ada lagi udang yang bisa dipanen. Ekonomi warga kalang kabut dan desa jatuh dalam masalah buruknya infrastruktur dan kemiskinan.