Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, di ambang kemenangan usai ditetapkan meraih 50,07% suara berdasarkan rekapitulasi penghitungan dari KPU Jakarta. Tim sukses Pramono-Rano mengungkap sejumlah pekerjaan rumah dalam membenahi Jakarta segera dilakukan pasangan yang diusung PDIP tersebut.
“Setelah penetapan rekapitulasi KPU yang menyatakan pasangan Pramono-Rano memperoleh 50,07% suara dalam Pilgub Jakarta, Mas Pram dan Bang Doel segera mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk memastikan program-program prioritas dapat berjalan efektif sejak awal masa jabatan,” kata anggota Timses Pramono-Rano, Yuke Yurike, saat dihubungi, Minggu (8/12/2024).
Yuke mengatakan isu banjir akan menjadi salah satu fokus utama dari Pramono-Rano jika telah resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta periode 2024-2029. Dia menyoroti masalah banjir yang bisa menimbulkan kerugian ekonomi di Jakarta triliunan rupiah tiap tahunnya.
“Mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun Anggaran 2025 yang telah disahkan pada 28 November 2024 dengan total Rp 91,34 triliun, Mas Pram dan Bang Doel berkomitmen untuk segera bekerja, terutama dalam menangani permasalahan mendesak seperti banjir, kemacetan, dan tantangan ekonomi,” ujar Yuke.
“Banjir, misalnya, menyebabkan kerugian ekonomi hingga Rp 2,1 triliun per tahun. Oleh karena itu, upaya mitigasi akan menjadi prioritas utama,” sambungnya.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara yang diumumkan KPU Jakarta pada Minggu (8/12), Pramono-Rano meraih 2.183.239 atau 50,07% total suara sah dalam Pilkada Jakarta 2024.
Pramono-Rano unggul dari Ridwan Kamil-Suswono yang meraih 1.718.160 suara atau 39,40% suara dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang meraih 459.230 suara atau 10,53% suara.
Raihan suara lebih dari 50% tersebut sudah memenuhi syarat memenangkan Pilkada Jakarta. Persentase tersebut didapatkan dari perbandingan suara masing-masing pasangan calon dengan jumlah suara sah dalam Pilkada Jakarta 2024.
Total pemilih yang menggunakan hak pilih pada Pilkada DKI Jakarta berjumlah 4.724.393 orang. Dari jumlah itu, surat suara sah sebanyak 4.360.629 dan surat suara tidak sah sebanyak 363.764.