Sport  

Timnas Indonesia Berubah Setelah Lawan Argentina


Jakarta

Shin Tae-yong sudah masuki tahun keempat melatih Timnas Indonesia. Melihat ke belakang, STY ngaku kalau dulu Skuad Garuda ciut duluan ketemu tim besar tapi sudah berubah ketika hadapi Argentina.

Sejak akhir Desember 2019, Shin Tae-yong diresmikan jadi pelatih Timnas Indonesia dan awal tahun 2020 baru bekerja. Di tangannya, Timnas Indonesia perlahan bertransformasi menjadi lebih tangguh dan mencuri panggung di level Asia.

Buktinya, STY mampu bawa Skuad Garuda naik 48 peringkat di ranking FIFA. Beberapa rekor juga dipecahkan seperti meloloskan Timnas U-23 ke ajang Piala Asia, timnas senior lolos ke Piala Asia, dan kini mengarungi ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam wawancara di kanal YouTube Lee Kyung-kyu, Shin Tae-yong ditanya soal perkembangan Timnas Indonesia. Menurutnya, kini semua sistem penggerak timnas semakin bagus.

“Sekarang semakin bagus. Sistem kepelatihan dan lain-lainnya sudah teratur, walau butuh waktu panjang tapi semakin terbentuk ke arah yang lebih baik,” jelasnya.

Shin Tae-yong menitikberatkan soal mental. Katanya, para pemain Indonesia dulu muda menyerah!

“Waktu di masa awal saya, para pemain Indonesia muda menyerah. Misal ketemu lawan lebih jago seperti Arab Saudi atau ketemu tim ranking dunia 20-30 tingkat di atas, mereka berpikir ‘ah ini mah kita nggak akan menang, tim mereka lebih bagus’,” ungkapnya.

“Sering begitu, menyerah sebelum bertanding. Itulah mengapa hasilnya tidak maksimal dan malah cari-cari alasan,” lanjutnya.

Titik baliknya adalah ketika PSSI mengundang Timnas Argentina untuk jalani laga FIFA Matchday, 19 Juni 2023. Kekalahan 0-2 justru disebut Shin Tae-yong membangkitkan rasa kepercayaan diri para pemain berkali-kali lipat!

“Kami lawan Argentina kalah 0-2 tapi bermain sangat baik. Kami cuma kebobolan dua gol lawan tim ranking nomor satu dunia, juara Piala Dunia. Kami juga punya dua kesempatan emas bikin gol. Rasa percaya diri pemain meningkat,” paparnya.

“Itulah yang buat mereka berpikir, ‘kita nih sebenarnya bisa’. Perlahan rasa percaya diri membaik dan meningkat,” tutup STY.

(aff/raw)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *