Jakarta –
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta agar pelestarian seni wayang diperkuat. Hal ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
“Dalam pertunjukan wayang itu ada tuntunan dan tatanan nilai-nilai luhur yang dikemas dalam bentuk tontonan dan bisa menjadi pegangan bagi kita semua dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Lestari Moerdijat dalam keterangan, Minggu (24/11/2024).
Hal itu diungkapkan olehnya saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) dalam pagelaran wayang kulit dengan lakon Wahyu Cakraningrat yang dibawakan oleh dalang kondang Ki Warseno Slenk di Bangsal Sasono Sumewo, Keraton Surakarta Hadiningrat, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (23/11). Hadir dalam acara tersebut GKR. Wandansari (Gusti Moeng), KPH. Eddy Wirabhumi, GKR. Ayu Koes Indriyah (Gusti Iin), KGPH. Puger B.A., GKR Timoer, KGPH. Hangabehi, Eva Yuliana (Ketua Yayasan Sedulur Sehati Saklawase), pengurus dan kader DPW NasDem Jateng, serta masyarakat Surakarta, Jawa Tengah.
Lakon Wahyu Cakraningrat bercerita tentang Dewa dan Dewi bernama Batara Wulan Dermo dan Batari Wulan Dermi, suami istri yang ingin meneruskan berbakti kepada dunia agar terwujud kedamaian dan persatuan dalam kehidupan yang sejahtera bagi manusia. Mereka diperintahkan Dewa Guru kembali ke Arcapada untuk memilih siapa yang pantas sebagai reinkarnasi mereka berdua di dunia.
Mereka akan memberikan Wahyu Cakraningrat sebagai anugerah bagi para pemuda yang mampu membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsa dan negara.
Pada lakon tersebut yang akan menerima Wahyu Cakraningrat adalah mereka yang mampu mewujudkan nilai-nilai Empat Pilar yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, dalam berbangsa dan bernegara.
Menurut Lestari, lakon Wahyu Cakraningrat sesuai dengan kondisi negara kita saat ini yang membutuhkan pemimpin yang mampu mengayomi masyarakat.
“Bila kita mampu menemukan pemimpin yang siap lahir batin dalam memimpin bangsa ini, negara kita akan gemah ripah loh jinawi,” ujarnya.
Apalagi, Empat Pilar Kebangsaan yang dimiliki merupakan pondasi yang diwarisi oleh para pendiri bangsa. Hal itu agar menjadi pedoman untuk mencapai tujuan negara yang adil dan makmur toto tentrem kerto raharjo.
“Upaya mempertahankan nilai-nilai budaya, karya seni dan nilai kehidupan berbangsa harus dilakukan bersama, di tengah semakin kuatnya arus modernisasi,” jelasnya.
“Kita harus mampu mengajak semua generasi muda untuk mencintai kembali kebudayaan yang kita miliki, termasuk wayang. Karena pertunjukan wayang, bukan sekadar tontonan, tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan budi pekerti kepada generasi muda,” sambungnya.
Dia berharap upaya memasyarakatkan kembali pertunjukan wayang dan kebudayaan yang dimiliki mendapatkan dukungan dari semua pihak.
“Agar generasi penerus bangsa ini dapat memahami dan mencintai berbagai bentuk kebudayaan yang kita miliki, sekaligus tertanam nilai-nilai kebangsaan yang mampu memperkuat karakter setiap anak bangsa,” tutupnya.
(akd/ega)