Manchester –
Ruben Amorim menghadapi tugas tak mudah di Manchester United. Tapi ia tak merasa terintimidasi oleh kegagalan-kegagalan para pendahulunya.
Amorim memegang tongkat estafet berikutnya di kursi manajerial MU. ‘Setan Merah’ menjadikannya pengganti tetap Erik ten Hag dan telah memulai tugasnya per 11 November lalu.
Eks pelatih Sporting itu menghadapi tugas rumit mengangkat MU dan menjadikannya tim yang konsisten bersaing untuk hadiah-hadiah terbaik. Sejak kepergian Sir Alex Ferguson pada 2013, praktis belum ada yang benar-benar mewujudkannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, hingga Ten Hag tak mampu memberi tim daya saing yang cukup langgeng. Maka tugas di MU menjadi semacam misi mustahil untuk siapapun yang menerimanya.
“Tentu saja tidak merasa begitu, saya sepenuhnya meyakini itu. Sebut saya naif, saya sungguh yakin bahwa saya orang yang tepat untuk saat ini. Saya tak khawatir soal hal tersebut,” sahut Amorim soal tugas mustahil itu, seperti dikutip BBC.
“Saya benar-benar tak tahu tantangan terbesarnya. Saya akan mencari tahu dulu. Kita punya berbagai macam pelatih di sini, sosok-sosok yang sudah memenangi segalanya seperti Van Gaal dan Mourinho, sosok yang tahu klub ini seperti Solskjaer, dan salah satu yang terbaik di luar lima liga terbesar dalam sosok Ten Hag.”
“Kami harus mengakui bahwa kami butuh waktu, tapi kami juga harus memenangi pertandingan, dan ya begitulah. Kita sudah merasakan berbagai macam pelatih, hasilnya sama. Kami akan mencoba melakukannya dengan cara kami sendiri,” imbuhnya.
(raw/nds)
