Jakarta –
Komisioner KPU, Betty Epsilon Idroos, mengingatkan warga melakukan pemungutan suara Pilkada 2024 sesuai dengan alamat di e-KTP. KPU telah melakukan pemutakhiran mengenai daftar pemilih tetap (DPT) di Pilkada 2024.
“Untuk pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih, kita sudah susun tadi 203 jutaan. Dan hanya mereka yang ber e-KTP sesuai, yang bisa menggunakan,” ujar Betty di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, pada Jumat (22/11/2024).
“Jadi kalau bapak-ibu, kalau pernah tinggal di apartemen Kalibata City misalnya, itu banyak yang tidak ber-e-KTP DKI Jakarta. Jadi yang bisa menggunakan hak pilih hanya yang ber-e-KTP DKI Jakarta,” sambungnya.
Betty menyinggung Pilkada Jakarta tahun 2017. Saat itu banyak pemilih yang bukan beralamat di Jakarta namun ingin memilih gubernur Jakarta.
“Karena pengalaman Pilkada 2017, banyak sekali yang bukan KTP DKI, pengen milih gubernur saat itu. Jadi sekarang perlu kita sosialisasikan lagi, lagi-lagi bahwa hanya mereka yang ber e-KTP sesuai yang bisa menggunakan hak pilihnya,” terang Betty.
“Jadi kalau ada bapak-ibu tinggal di Jakarta, KTP-nya masih Tangsel (Tangerang Selatan), ya nggak bisa milih gubernur DKI. Kalau bapak-ibu (beralamat di) Tangsel, ya milihnya nanti di Banten, sesuai dengan alamat KTP yang tertera,” lanjut dia.
Data yang telah dilakukan pemutakhiran yaitu sejumlah 203.657.354 pemilih, KPU membaginya ke dalam sejumlah kriteria demografi. Pemilih di pilkada tahun ini didominasi oleh generasi milenial, yaitu sebesar 33,26% pemilih.
Selanjutnya merupakan generasi X yaitu sebesar 27,04%, disusul oleh pemilih generasi Z, yaitu sebesar 25,69%. Sisanya merupakan pemilih dari generasi baby boomer dan pre-boomer digabung mencapai hampir 14%.
“Kalau berdasarkan perkawinan, 65,07% sudah kawin. Pernah kawin 8,01%. Pernah atau sudah pernah kawin, mana tahu? Ya itu dalam definisi pemilih,” terang Betty.
“Belum kawin, dengan anak-anak, (jika digabung) 26,92%,” lanjutnya.
Sementara itu, Betty membagi pemilih dalam kategori pemilih dengan disabilitas. Yang terbanyak merupakan pemilih dengan disabilitas fisik sebanyak 40,01%.
“Lalu kemudian pemilih untuk (disabilitas) sensorik, itu rungu, bicara, dan netra, 35,84%. (Disabilitas) mental, 17%. (Disabilitas) intelektual, 7,05%. Kami membaginya sesuai dengan undang-undang disabilitas,” lanjut Betty.
KP menyiapkan sejumlah hal untuk pemilih di lokasi khusus, di antaranya adalah rumah tahanan dan daerah relokasi bencana. Saat ini daerah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terkena bencana erupsi Lewotobi, sehingga banyak TPS hangus.
“Untuk Flores Timur, akan kita realokasi TPS-nya. Karena di alamat asal sudah hangus karena bencana gunung merapi di sana. Jadi kami sudah berkomunikasi dengan Pak Bagja, akan ada realokasi 32 TPS di NTT Flores Timur,” terang dia.
KPU mengingatkan sebentar lagi proses Pilkada 2024 masuk masa tenang. Sehingga, kampanye pilkada harus sudah selesai pada Minggu (24/11) pukul 00.00 WIB.
“Kampanye sudah selesai. Besok hari terakhir kampanye, bapak-ibu. Dan iklan media masa cetak, media masa elektronik, masa tenang, juga sudah kami sampaikan. Metode kampanye, pertemuan terbatas, tatap muka, kampanye, penyebaran bahan kampanye, alat peraga kampanye,” katanya.
“Besok masih bisa, tapi (pukul) 23.59 setelah itu stop, jangan lagi. Sudah non-aktif semua media sosial yang dimiliki, yang sudah dilaporkan kepada kami dan Bawaslu,” imbau Betty.
(rfs/rfs)