Sport  

Akhir Tahun Manis Pebalap Indonesia di Singapura


Singapura

Para pebalap sepeda Indonesia belum lama ini tampil di kejuaraan sepeda di Singapura. Akhir tahun yang manis untuk Muhammad Herlangga dkk.

Herlangga yang memperkuat Nusantara Cycling Team itu turun di ajang Tour de France Prudential Singapore Criterium ketiga 9-10 November. Balapan sprint menantang ini digelar di bawah cuaca panas dan lembap.

Para atlet dari seluruh dunia berlomba bersama nama-nama besar seperti Biniam Girmay, peraih Green Jersey di stage 3, 8, dan 12 Tour de France tahun ini, serta Jasper Philipsen, pemenang podium di stage 16. Mereka menempuh lintasan sejauh 57,5 km (25 lap x 2,3 km) dan bersaing dalam kategori Team Time Trial sejauh 2,3 km sebelum Criterium dimulai.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu peserta yang ditunggu-tunggu adalah pebalap legendaris Mark Cavendish yang sudah memenangi 35 Stage Tour de France. Berada satu trek dengan Cavendish membuat Herlangga bangga bukan main.

Apalagi Singapore Criterium ini adalah ajang balap sepeda pertama untuk Herlangga.

Terengganu Cycling TeamAiman Cahyadi (kedua dari kiri) dan Terengganu Cycling Team. (Foto: dok.Terengganu Cycling Team)

“Momen farewell dengan Sir Mark sangat berkesan, terutama ketika semua orang mengangkat roda sepeda mereka kemudian Mark Cavendish lewat di tengah barisan peloton,” ungkap Herlangga dalam rilis kepada detikSport.

Bagi Nusantara Cycling Team, setiap anggota tim memiliki tugas masing-masing. Maulana Astnan yang merupakan salah satu National Champ Indonesia bertugas jadi orang pertama yang membawa tim dari start hingga jarak 800 meter menuju tikungan tajam pertama.

Hasilnya pun tak mengecewakan mengingat Nusantara Cycling Team finis kedua pada debutnya di ajang itu, di belakang Terengganu Cycling Team di Pro Team Time Trial.

“Tim menugaskan saya di awal karena kemampuan saya dalam menikung dan akselerasi masih kurang dalam hal ini. Saya hampir saja menabrak tembok di tikungan kedua karena salah mengambil jalur saat menikung dengan kecepatan tinggi,” papar Astnan yang memakai sepeda Polygon di ajang ini.

“Hal ini sangat disayangkan karena menambah waktu untuk tim akibat kesalahan saya. Walaupun demikian, Alhamdulillah, tim berhasil berada di posisi kedua, sebuah hasil yang mengejutkan,” sambungnya.

Sementara itu, pebalap andalan Indonesia Aiman Cahyadi yang memperkuat Terengganu Cycling Team senang dengan hasil yang didapat. Dia berharap bisa meraih hasil lebih baik untuk TSG tahun depan.

“Kami hanya menikmati balapan akhir pekan ini, dan berharap bisa memberikan yang terbaik,” papar Aiman.

Terengganu Cycling TeamAiman Cahyadi (kiri). (Foto: dok.Terengganu Cycling Team)

“Sebagai orang Indonesia, saya bangga menggunakan Polygon. Kita semua harus bangga karena Polygon mewakili Asia Tenggara. Rasanya luar biasa bisa berada di peloton bersama para profesional,” sambung Juara Nasional ITT Indonesia ini.

Ajang balap sepeda ini juga jadi kesempatan untuk para pebalap tuan rumah melihat aksi atlet top. Salah satunya pebalap Polygon yang mewakili Team Singapore Arfan bin Faisal.

Saya sangat bangga memiliki kesempatan untuk balapan melawan nama-nama besar. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan keberanian, kerja keras, dan ketekunan. Besok, kami akan memberikan segalanya dan melihat sejauh mana kami bisa mendorong diri kami,” papar Arfan.

(mrp/adp)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *