Pandeglang –
Calon Bupati Pandeglang Aap Aptadi menyoroti soal aksi perburuan terhadap satwa endemik badak Jawa di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Aap lalu memberikan pertanyaan kepada calon bupati Raden Dewi Setiani, terkait upaya untuk mencegah perburuan di TNUK.
“Kita ini punya kebanggaan di ujung Pulau Jawa ada lokasi Taman Nasional Ujung Kulon, kita tidak tau berapa jumlah badak sekarang, tapi yang kita tau bahwa ada pencurian badak, dan sekarang ada empat orang yang ditahan karena mencuri burung. Upaya apa yang akan dilakukan oleh Ibu untuk melindungi badak Jawa?” tanya Aap ke Dewi pada sesi tanya jawab antarcalon pada debat Pilkada Pandeglang, Jum’at (15/11/2024).
Dewi kemudian menjawab pertanyaan Aap. Dewi mengatakan untuk mencegah perburuan di kawasan konservasi, perlu ada edukasi kepada masyarakat.
“Konservasi ini pertama kita akan edukasi masyarakat terkait tadi batas-batas (wilayah), pencurian burung harus tahu batas wilayah dan juga terkait dengan konservasi badak harus kita lakukan, karena Pandeglang ini sebagai hunian badak cula satu dan satu-satunya kebanggaan untuk Kabupaten Pandeglang,” katanya.
“Intinya peran dari pemerintah, kemudian peran dari masyarakat untuk ikut bersama melestarikan badak yang sangat langka,” lanjutnya.
Iing Andri Supriadi juga menyatakan perlu ada edukasi yang dilakukan kepada seluruh masyarakat. Ia meminta kepada aparat penegak hukum (APH) agar jangan langsung menidak masyarakat yang masuk ke dalam kawasan TNUK. Menurutnya, APH harus memberikan sosialisasi terkait batas-batas antara TNUK dan warga.
“Tentu kuncinya bagaimana kita mengedukasi masyarakat, memberikan pemahaman kepada masyarakat, termasuk berkolaborasi dengan stakekholder, termasuk aparat penegak hukum supaya bagaimana memberikan edukasi, memberikan sosialisasi terlebih dahulu, jangan langsung kepada penindakan, tapi bagaimana mensosialisasikan batas-batas sehingga tidak terjadi lagi persoalan tersebut,” kata Iing.
(maa/maa)