Jakarta –
Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya merupakan salah satu peristiwa sejarah perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan. Untuk mengenang peristiwa tersebut diperingati Hari Pahlawan dan dibangun monumen peringatannya.
Monumen peringatan peristiwa 10 November 1945 adalah monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh November di Surabaya. Lokasi monumen dan museum ini terletak di suatu kompleks di Jalan Pahlawan, Alun-alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Mengutip dari laman resmi Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya dan Museum Kemendikbud, berikut ini serba-serbi tentang Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember di Surabaya:
Tugu Pahlawan sendiri didirikan sejak 10 November 1951 dan diresmikan pada 10 November 1952 oleh Presiden Soekarno. Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan para pahlawan kemerdekaan dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Selain dibangun untuk memperingati peristiwa sejarah pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, keberadaan Tugu Pahlawan tersebut dibangun dengan tujuan-tujuan lainnya, yaitu:
- Mengenang para pahlawan, terutama arek-arek Suroboyo yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah di Surabaya, 10 November 1945
- Menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia
- Membangun jiwa nasionalisme demi mewujudkan karakter kepahlawanan kepada generasi penerus bangsa
- Menanamkan nilai-nilai positif dari karakter kepahlawanan
- Menumbuhkan rasa cinta bangsa dan tanah air Indonesia.
Tugu Pahlawan di Surabaya (Foto: Dok. Istimewa)
|
Di sekitar monumen Tugu Pahlawan tersebut terdapat sebuah museum yang melengkapinya, yaitu Museum Sepuluh Nopember. Museum ini dibangun pada 10 November 1991 dan diresmikan pada 19 Februari 2000 oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Bangunan Museum Sepuluh Nopember berada di bawah tanah, sehingga hanya atapnya saja yang terlihat. Penempatan ini dilakukan agar tidak mengganggu pemandangan Tugu Pahlawan. Museum ini menyimpan memori dan artefak dari perjuangan arek-arek Surabaya dalam pertempuran 10 November 1945.
Koleksi yang dipamerkan dalam museum ini cukup beragam, seperti foto-foto dokumentasi, senjata baik yang dipakai oleh rakyat Surabaya maupun senjata yang pernah dipakai pihak sekutu dan tentara Jepang. Selain itu, terdapat duplikat surat, hingga pakaian seragam tentara, dan nukilan sejarah yang dilengkapi dengan suara asli. Koleksi unggulan museum ini adalah suara pidato Bung Tomo.
Museum Sepuluh Nopember (Foto: Nabila Meidy Sugita/detikcom)
|
(wia/imk)