Beirut –
Serangan Israel menghantam selatan Beirut, Lebanon. Serangan itu menargetkan apa yang menurut militer Israel sebagai infrastruktur Hizbullah, termasuk pusat komando dan depot senjata.
Dilansir AFP, Kamis (7/11/2024), serangan itu terjadi sekitar satu jam setelah Israel mengeluarkan peringatan evakuasi di tiga wilayah benteng Hizbullah.
“Pesawat-pesawat tempur musuh melancarkan sembilan serangan di pinggiran selatan Beirut,” kata Kantor Berita Nasional resmi Lebanon yang menyebutkan setidaknya enam distrik terkena serangan.
Para saksi mata menyebut salah satu serangan memicu ledakan keras yang terdengar di sebagian besar ibu kota.
Tentara Israel mengatakan mereka menyerang ‘sasaran Hizbullah’ di wilayah tersebut termasuk pusat komando hingga fasilitas penyimpanan senjata.
Sebelumnya, juru bicara militer Israel Avichay Adraee telah memperingatkan warga untuk mengevakuasi pinggiran selatan Burj al-Barajneh, Laylaki dan Haret Hreik di sebuah pos di X.
“Anda berlokasi di dekat fasilitas dan kepentingan yang berafiliasi dengan Hizbullah, yang akan ditentang oleh (militer) dalam waktu dekat,” kata Adraee saat pidato pemimpin baru Hizbullah Naim Qassem disiarkan.
Hizbullah memulai serangan lintas batas dengan intensitas rendah terhadap Israel untuk mendukung sekutunya di Palestina, Hamas, setelah serangannya pada 7 Oktober 2023.
Bentrokan selama lebih dari setahun yang meningkat menjadi perang pada September lalu itu telah menewaskan sedikitnya 3.050 orang di Lebanon.
(fas/fas)