Wakil Presiden sekaligus Capres dari Partai Demokrat, Kamala Harris mengatakan telah menggunakan hak pilihnya dalam Pilpres Amerika Serikat (AS). Dia menyampaikan surat suara pemilihan sudah dikirim melalui pos ke negara bagian asalnya, California.
Hal itu disampaikan Harris saat berkampanye di negara bagian Michigan pada Minggu (3/11/2024). Surat pemilihan sedang dalam perjalanan ke California.
“Saya sebenarnya baru saja mengisi surat suara saya,” kata Harris kepada wartawan dilansir AFP, Senin (4/11/2024).
“(Surat) sedang dalam perjalanan ke California,” ujarnya.
Seperti diketahui, pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) akan digelar pada 5 November 2024. Berdasarkan hasil survei, Capres yang diusung Partai Demokrat, Kamala Harris, unggul dari Capres yang diusung Partai Republik, Donald Trump di negara bagian, Iowa.
Survei ini dilakukan oleh Des Moines Register/Mediacom yang dirilis pada Sabtu (2/11). Suara di negara bagian Iowa sebelumnya dimenangkan oleh Trump pada Pemilu tahun 2016 dan 2020.
Survei menyebut suara pemilih perempuan bertanggung jawab atas perubahan haluan pemilih tersebut.
“Survei tersebut menunjukkan bahwa perempuan –khususnya mereka yang lebih tua atau yang independen secara politik– mendorong perubahan haluan akhir-akhir ini ke arah Harris,” demikian dikutip dari rilis survei Des Moines Register, dilansir Reuters, Minggu (3/11/2024).
Survei itu dilakukan terhadap 808 calon pemilih, yang dilakukan pada tanggal 28-31 Oktober. Hasil survei itu menunjukkan Harris mengungguli Trump dengan perolehan suara 47%, sementara Trump memperoleh 44% suara di Iowa.
Margin of error berada dalam kisaran 3,4 persen. Survei ini menandai perubahan haluan dari survei yang dilakukan pada bulan September yang menempatkan Trump dengan keunggulan 4 poin di Iowa.
Sementara itu, tim kampanye Trump merilis memo dari kepala survei dan kepala konsultan datanya yang menyebut survei Des Moines Register sebagai “a clear outlier” atau dalam istilah analisis data, nilai yang jelas-jelas berbeda dengan yang lain. Tim kampanye Trump mengatakan bahwa survei yang dilakukan Emerson College, yang juga dirilis pada hari Sabtu, lebih mencerminkan keadaan elektoral Iowa.
Survei Emerson College Polling/RealClearDefense dilakukan terhadap sejumlah calon pemilih yang sama pada tanggal 1-2 November. Survei Emerson College Polling itu memiliki hasil yang sangat berbeda, hasilnya Trump mengungguli Harris dengan selisih 10 poin. Survei ini juga memiliki margin of error 3,4 persen.
Hasil survei Emerson College menunjukkan Trump unggul jauh atas Harris di kalangan pria dan independen. Sementara Harris tampil baik di kalangan pemilih yang berusia di bawah 30 tahun.
Secara nasional, Harris dan Trump terlihat terkunci dalam persaingan ketat untuk Gedung Putih, dengan pemungutan suara awal yang sedang berlangsung. Adapun hari Pemilihan jatuh pada hari Selasa (5/11).
Siapa pun yang memenangkan Iowa akan mengumpulkan enam suara Electoral College. Total 270 dibutuhkan untuk merebut Gedung Putih. Kedua partai telah memusatkan upaya mereka selama hari-hari terakhir kampanye mereka di negara-negara bagian “medan pertempuran” seperti North Carolina, Pennsylvania, Michigan, dan Wisconsin.