Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keinginannya memberantas korupsi di Indonesia. Namun, dia mengatakan keinginannya itu pernah ditertawakan seakan tidak mungkin dilakukan lantaran terlalu parah.
“Ini yang harus kita lawan, sikap menyerah, sikap kalah terhadap ketidakbaikan,” ujar Prabowo dalam pertemuannya dengan sejumlah tokoh Bali dan kader Partai Gerindra, serta partai-partai koalisi di Restoran Bendega, Denpasar, dilansir, Senin (4/11/2024).
Prabowo menuturkan hingga saat ini masih banyak korupsi. Saking banyaknya, dianggap menjadi sesuatu yang wajar.
“Kita harus mengerti di tengah kekayaan kita masih banyak kebocoran-kebocoran. Kita harus akui bahwa korupsi masih terlalu banyak dan seolah-olah diterima menjadi kondisi sehari-hari,” ujar Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Dia pun menegaskan ingin memperbaiki hal-hal tidak baik yang selama ini dinormalisasikan. Dia pun menyindir kelompok-kelompok yang menggaungkan perubahan, tapi belum tentu bisa memperbaiki.
“Dan itu yang saya bertekad untuk berusaha sekeras mungkin mengadakan perbaikan. Kalau ada beberapa orang yang mengatakan dirinya pro perubahan, nanti rakyat yang merasakan. Sebenarnya pihak mana, siapa yang sesungguhnya akan membuat perubahan ke arah perbaikan,” jelas mantan Menteri Pertahanan itu.
Menurutnya, perubahan tidak bisa dilakukan asal-asalan. Dia menegaskan Presiden ke-7, Joko Widodo, telah berbuat baik untuk bangsa dan negara. Namun, Prabowo tidak menampik jika Jokowi ada kekurangannya selama menjabat 10 tahun menjabat presiden.