Ajaib! Toren Ponpes di Sukabumi Terisi tanpa Tahu Sumber Air dari Mana

Jakarta

Sebuah fenomena aneh membuat heboh warga Kampung Ciburial, Desa Sukajadi, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi. Toren air berkapasitas 500 liter yang ada di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Kholasoh tiba-tiba terisi penuh.

Berikut informasi selengkapnya terkait air misterius di Ponpes Sukabumi, seperti dikutip dari detikJabar.

Toren Air di Ponpes Sukabumi Tiba-tiba Terisi Penuh

Toren air di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Kholasoh, Sukabumi tiba-tiba penuh terisi secara misterius. Belum diketahui asal muasal air tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Airnya muncul tiba-tiba. Berawal di malam saat ada pengajian, toren yang berada di bawah masjid tiba-tiba penuh, bahkan air sampai melimpah. Toren air itu menggunakan sistem otomatis, jadi kalau penuh biasanya mati sendiri. Nah, ini enggak, terus saja air mengisi toren,” kata Dudu (50), warga setempat.

Kemunculan air dalam toren itu terjadi sekitar 10 hari yang lalu, tepatnya pada 1 silih mulud dalam penanggalan Islam. Pihak pesantren sudah mengecek mesin pompa, tetapi tidak ada tanda-tanda kerusakan.

“Semuanya, termasuk sistem otomatis air, juga sudah dicek, tetapi tidak menunjukkan kerusakan,” ujar Dudu.

Toren ponpes di Sukabumi yang tiba-tiba dipenuhi air misteriusToren ponpes di Sukabumi yang tiba-tiba dipenuhi air misterius (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)

Air Muncul Hanya pada Waktu Tertentu

Namun, ada yang aneh dari air dalam toren tersebut. Air hanya muncul hanya pada waktu-waktu tertentu dan tidak bisa diprediksi. Bahkan, ada yang menunggu satu hari satu malam, tetapi air itu tidak kunjung muncul.

“Air tersebut kerap muncul tanpa bisa diprediksi. Terkadang pada pagi, kadang malam, dengan durasi aliran yang berbeda-beda. Kadang cuma setengah jam, kadang sampai enam jam. Sudah dicoba dimatikan paralon, bahkan diputus dari sumber airnya, tapi tetap saja air terus muncul melimpah ke dalam toren,” tambah Dudu.

Air Dimanfaatkan Warga

Warga kemudian memanfaatkan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci, mandi hingga berwudhu. Air yang dimaksud berasal dari mata air atau sumur yang berada di aula pondok.

Menurut sejumlah warga pesantren, air terlihat berwarna hitam karena pantulan lumut yang menempel pada dinding toren. Namun, air yang keluar terlihat jernih dan tidak berbau.

Baca berita di halaman berikutnya.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *