Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan pejabat kabinetnya di Akademi Militer Magelang atau Lembah Tidar untuk pembekalan. Salah satu menteri Prabowo di Kabinet Merah Putih, Iftitah Sulaiman Suryanagara, mengenang momen ceramah kepemimpinan Prabowo di Lembah Tidar pada 1997.
Cerita ini dibagikan Iftitah di akun Instagram resminya dan dibagikan kepada detikcom, Kamis (24/10/2024). Iftitah saat itu seorang kopral taruna di Akademi Militer. Sedangkan, Prabowo berstatus Danjen Kopassus dengan pangkat Mayjen TNI.
“Senin, 28 April 1997. Seluruh taruna berkumpul di Lapangan Sapta Marga, Komplek Akademi Militer, Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Hari itu, pelajaran kelas ditiadakan. Taruna dijadwalkan akan menerima ceramah kepemimpinan dari Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayor Jenderal TNI Prabowo Subianto Djojohadikusumo (PSD),” ujar Iftitah dalam tulisannya.
Perintah untuk berkumpul di lapangan untuk mendengar ceramah Prabowo sempat membuat Iftitah bertanya-tanya. Biasanya, kata dia, para taruna mendengar ceramah kepemimpinan di Gedung Lily Rochli.
“Saya dan taruna lainnya bertanya-tanya. Mengapa kami harus berkumpul di Lapangan Upacara Sapta Marga. Biasanya, setiap ceramah kepemimpinan dilakukan di dalam ruangan Gedung Lily Rochli,” katanya.
Foto: Iftitah Sulaiman Suryanagara (Maulana IF/detikcom)
|
Rupanya, Iftitah baru menyadari Prabowo memberikan ceramah dengan sebuah tindakan nyata. Tindakan yang dimaksud yakni aksi melompat dari pesawat dengan terjun payung.
“Ternyata, pagi itu kami menyaksikan pertunjukan spektakuler. ‘Ceramah Kepemimpinan’ Jenderal Prabowo tidak dimulai dengan kata-kata, melainkan dengan tindakan: ‘Lead by example’,” ujar Iftitah.
“Jenderal Prabowo dan pasukannya, masuk Akademi Militer melalui udara. Beliau lompat dari pesawat, lalu terjun bebas (free fall), dan mendarat di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer,” imbuh dia.
Foto lawas Prabowo Subianto di Lembah Tidar saat menjabat Danjen Kopassus. (dok. IG Iftitah Sulaiman).
|
Menurut Adhi Makayasa 1999 ini, Prabowo sedang mencontohkan kepemimpinan yang berani mengambi risiko. Dia menyebut aksi Prabowo berisiko nyawa.
“Tanpa satu patah kata pun, beliau sedang ‘berceramah’ bagaimana pemimpin harus berani: quick to see, quick to decide dan quick to take action. Lebih dari itu, pemimpin harus berani menempuh risiko. Risiko penerjunan adalah nyawa. Dan beliau rela menempuh risiko hilangnya nyawa, demi sebuah ‘ceramah kepemimpinan’,” katanya.
Iftitah menyebut para taruna terbakar semangatnya setelah melihat Prabowo mendarat dan melipat payung terjun/ Taruna berteriak ‘komando’ sembari mengepalkan tangan mereka.
Selain itu, dia menyebut Prabowo turut mengenalkan olahraga rugby kepada para taruna. “Katanya, rugby adalah olahraga untuk para petarung: adu strategi, kerja sama tim, dan keberanian,” ujar dia.
Menteri Transmigrasi Kabinet Merah Putih ini menyebut, setelah momen tersebut, barulah para taruna menuju gedung pertemuan Lily Rochli untuk mendengarkan lanjutan ceramah kepemimpinan Prabowo dalam arti harfiah. Acara hari itu ditutup dengan makan bersama para taruna dengan tambahan makananapel merah dan ice cream.
“Memori Kopral Taruna Iftitah tentang Jenderal Prabowo, yang sangat berkesan di Lembah Tidar,” demikian penutup tulisan Iftitah.
(gbr/imk)