Jakarta –
Partai Golkar menggelar acara syukuran hari ulang tahun (HUT) ke-60 malam ini. Acara tersebut dihadiri jajaran elite Partai Golkar hingga menteri serta wakil menteri dari partai berlambang pohon beringin di Kabinet Merah Putih.
Pantauan detikcom di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (21/10/2024), acara ini digelar pukul 20.10 WIB. Tampak di acara ini Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Sekjen Sarmuji, Waketum Ace Hasan Syadzily, politikus senior Partai Golkar Agung Laksono hingga Aburizal Bakrie (Ical).
Hadir pula deretan menteri hingga wakil menteri Golkar di Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Seperti Maman Abdurrahman, Meutya Hafid, Wihaji, Lodewijk F Paulus, Christina Aryani hingga Dyah Roro Esti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hari ini kita memanjatkan, bersyukur kepada Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan sayangnya hari ini kita dapat berkumpul di kantor ini dalam rangka merayakan HUT Golkar yang ke-60,” kata Bahlil dalam sambutannya.
Bahlil mengatakan Golkar adakah partai yang sudah mengalami pahit manisnya dunia politik Tanah Air. Ia menyinggung bagaimana Golkar menjadi partai pemenang era Orde Baru.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa Partai Golkar ini partai tertua dalam catatan sejarah. Dan sudah banyak dari sebuah proses, baik makan asam garamnya sudah hatamlah,” tutur Menteri ESDM ini.
“32 tahun sempat mengabdikan dirinya seutuhnya kepada negara menjadi partai yang menang di zaman Orde Baru. Pasti sudah banyak torehan yang kita sudah lakukan bersama-sama,” tambahnya.
Bahlil menyebut pada zaman Orde Baru hampir semua menteri dari Golkar. Ia mengatakan partai ini sudah pernah mengalami pasang surut membangun demokrasi.
“Sudah pasti pengalaman ini sangat luar biasa sekali. Di zaman Orde Baru hampir semua menteri adalah kader Partai Golkar. Dan kontribusinya tidak dapat kita pungkiri dan itu dari generasi ke generasi,” kata Bahlil.
Bahlil mengapresiasi kader Partai Golkar yang telah menorehkan catatan sejarah. Ia menyebut Golkar konsisten berada di urutan teratas untuk mendapatkan suara rakyat.
“Dalam catatan sejarah kita pasca-Reformasi belum pernah menjadi partai pemenang nomor tiga. Kalau tidak nomor satu, nomor dua. Dan paling banyak nomor dua. Itu terjadi karena memang kader-kader Golkar, senior-senior Golkar itu mempunyai kualitas yang luar biasa,” imbuhnya.
(dwr/rfs)
