Analisis Bos PPI soal Pernyataan 2 Elite PDIP Sebut BG Bukan Kader


Jakarta

Rencana bergabungnya PDIP dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih menjadi tanda tanya. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyebut posisi PDIP dalam pemerintahan Prabowo bisa dilihat dari pernyataan dua elit PDIP mengenai mantan Kepala BIN, Budi Gunawan (BG), yang santer menjadi menteri Prabowo.

Budi Gunawan atau akrab disapa BG menjadi salah satu tokoh yang mengikuti Hambalang Retreat di kediaman Prabowo di Hambalang, Jawa Barat, pada Rabu (16/10). Kegiatan itu diketahui merupakan pembekalan yang dilakukan Prabowo kepada calon menteri dan wakil menterinya.

Namun, dua elit PDIP yaitu Hasto Kristiyanto dan Deddy Sitorus menegaskan BG bukan bagian dari kader PDIP meskipun memiliki kedekatan dengan partai berlambang kepala banteng itu. Adi menilai dua pernyataan elit PDIP itu bisa menjadi indikator dalam membaca arah politik PDIP ke depan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sepertinya pernyataan Hasto dan Deddy Sitorus itu untuk mengamputasi rumor dan spekulasi liar bahwa PDIP akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo,” kata Adi saat dihubungi, Sabtu (19/10/2024).

Menurut Adi, pernyataan tersebut menjadi jawaban dari isu yang menyebut PDIP akan berkoalisi dengan pemerintahan Prabowo. Dia menilai keengganan PDIP bergabung dengan koalisi Prabowo juga bisa dilihat dari menggantungnya nasib pertemuan Megawati Soekarnoputri selaku Ketum PDIP dengan Prabowo.

“Pernyataan bahwa tak ada kader ini yang ada di kabinet Prabowo saat ini menjadi penegas PDIP tak berkoalisi dengan Prabowo saat ini. Terlebih pertemuan Prabowo dan Megawati tak terwujub menjadi sinyal tambahan PDIP tak menjadi bagian koalisi Prabowo-Gibran,” papar Adi.

“Ini fakta politik yang terjadi hari ini dimana PDIP menunjukkan keengganannya bergabung,” sambungnya.

Adi menilai politik ke depan masih bersifat dinamis. Meski saat ini PDIP masih terlihat enggan berkoalisi dengan Prabowo, sambung Adi, posisi itu masih bisa terbuka paska pelantikan presiden dan wakil presiden 20 Oktober hari ini.

“Paska 20 Oktober pelantikan Prabowo-Gibran apapun situasi politik bakal berubah total. Apalagi politik kita perubahan sikap politik terjadi dalam sekejap. Hari ini kawan besok bisa lawan. Jangan-jangan sehabis 20 Oktober PDIP menjajal kemungkinan berkoalisi dengan Prabowo secara resmi,” pungkas Adi.

(ygs/dhn)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *