Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengklaim pasukan Israel telah menemukan senjata ‘canggih’ Rusia saat menggeledah pangkalan Hizbullah di Lebanon selatan. Dia menyebut berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 2006, hanya tentara Lebanon yang diizinkan memiliki senjata itu.
“Namun, di wilayah ini, Hizbullah telah menggali ratusan terowongan dan tempat persembunyian, di mana kami baru saja menemukan sejumlah senjata canggih Rusia,” kata Netanyahu dalam surat kabar Perancis, Le Figaro, dilansir AFP, Kamis (17/10/2024).
The Washington Post, mengutip para pejabat Israel, melaporkan bahwa senjata anti-tank Rusia dan Tiongkok telah ditemukan dalam serangan Israel di Lebanon sejak negara itu meningkatkan konfliknya dengan Hizbullah yang didukung Iran bulan lalu.
Israel mengatakan tujuan kampanye militernya melawan Hizbullah adalah untuk membuat kawasan itu aman sehingga sekitar 60.000 penduduk Israel utara yang dievakuasi dapat kembali ke rumah mereka.
“Perang saudara baru di Lebanon akan menjadi sebuah tragedi. Tentu saja bukan tujuan kami untuk memprovokasi perang tersebut. Israel tidak bermaksud mencampuri urusan dalam negeri Lebanon,” ucap Netanyahu kepada Le Figaro.
“Satu-satunya tujuan kami adalah memungkinkan warga kami yang tinggal di sepanjang perbatasan Lebanon untuk pulang dan merasa aman,” tambahnya.
Hizbullah dan Israel terlibat dalam duel artileri yang meningkat secara bertahap setelah serangan Hamas terhadap Israel memicu perang Gaza.
Sejak Israel memulai serangan terhadap Hizbullah, setidaknya 1.373 orang telah tewas di Lebanon, menurut hitungan AFP dari angka kementerian kesehatan Lebanon. Jumlah korban sebenarnya mungkin lebih tinggi.