Republik Demokratik (RD) Kongo, menerima dan merilis vaksin terhadap virus cacar monyet atau Mpox. RD Kongo berharap agar wabah Mpox segera mereda.
Dilansir AFP, kampanye vaksin Mpox dilangsungkan pada Sabtu (5/10/2024), Kota Goma, di bagian timur.
Peluncuran, yang awalnya dijadwalkan pada Rabu lalu, ditunda selama tiga hari di tengah kesulitan logistik dalam mengirimkan vaksin ke seluruh negara Afrika tengah yang luas dan miskin infrastruktur itu.
Vaksin pertama diberikan kepada staf rumah sakit. Program tersebut akan menargetkan masyarakat umum mulai Senin (8/10) di kota tersebut.
“Sebagai seorang dokter, saya berada di garis depan dan terus-menerus berhubungan dengan mereka yang sakit… Saya ingin melindungi diri saya sendiri,” orang pertama yang divaksinasi, Jeannine Muhavi, mengatakan kepada wartawan.
Pejabat kesehatan setempat dan pekerja LSM telah mendirikan tenda-tenda besar untuk memberikan vaksin, membentangkan spanduk dengan pesan: “mpox itu ada.”
Sejauh ini, RD Kongo telah menerima 265.000 dosis vaksin, termasuk sumbangan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Namun, negara itu masih menunggu jutaan dosis vaksin yang dijanjikan untuk tiba dari Prancis, Jepang, dan Amerika Serikat.
Sejak awal tahun, negara yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia ini telah mencatat lebih dari 30.000 kasus mpox, dengan 988 kematian, menurut Menteri Kesehatan Samuel-Roger Kamba.
Tujuh puluh persen kematian terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun.
“Ini tidak akan menjadi kampanye vaksinasi massal… strateginya adalah memvaksinasi orang-orang yang paling berisiko,” kata Kamba dalam konferensi pers hari Jumat di ibu kota, Kinshasa.
“Seperti yang dapat Anda bayangkan, di negara berpenduduk 100 juta orang, kita tidak akan menyelesaikan masalah dengan 265.000 dosis.”
Ia mengatakan tujuannya adalah untuk menyasar kelompok prioritas, seperti mereka yang memiliki kondisi kesehatan dan pekerja medis.