Israel menuding Hizbullah meluncurkan sekitar 230 proyektil dari Lebanon ke wilayahnya. Dugaan itu berasal ketika militer Israel mengaku mencegah pesawat tak berawak.
Jumat (4/10/2024), Hizbullah bukan satu-satunya kelompok dukungan Iran yang mengklaim telah menyerang Israel. Dalam insiden terpisah, Islamic Resistance in Iraq, yang merupakan kelompok dari beberapa milisi yang didukung Iran, juga mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di Israel selatan.
Militer Israel mengatakan mereka mencegat sebuah pesawat tak berawak di Israel selatan dan tidak ada yang terluka. Namun, belum ada keterangan Hizbullah mengenai klaim Israel ini.
Sebelumnya, militer Israel mengklaim 15 anggota Hizbullah tewas dalam serangan udaranya yang menghantam wilayah Lebanon bagian selatan. Kelompok Hizbullah, yang didukung Iran, menyebut pasukannya telah menggagalkan penyerbuan pasukan Tel Aviv di perbatasan.
Militer Israel, seperti dilansir AFP, Kamis (3/10/2024), mengumumkan serangannya menghantam area Bint Jbeil di Lebanon bagian selatan, area yang mengalami kerusakan parah dalam perang melawan Tel Aviv tahun 2006 lalu. Disebutkan oleh militer Israel bahwa 15 petempur Hizbullah tewas dalam serangan tersebut.
Hizbullah, dalam pernyataan terpisah, menyebut pasukannya bertempur melawan pasukan Israel yang berusaha menyusup ke area Gerbang Fatima, titik lainnya di sepanjang perbatasan Lebanon.
Disebutkan juga oleh Hizbullah bahwa para petempurnya menembakkan rentetan roket ke kota Tiberias di Israel sebagai respons atas pengeboman terhadap “kota, desa dan warga sipil” di Lebanon.