Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait pertemuannya dengan mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, yang berstatus tersangka di KPK. Selain laporan tersebut, Alexander Marwata sudah beberapa kali menjadi sorotan karena ucapan kontroversial.
Berikut sederet kontroversi Alexander Marwata yang sudah dua periode menjabat Pimpinan KPK ini:
Sebut Orang Kena OTT Cuma Apes
Alexander Marwata pernah menyebut pihak-pihak yang terjaring dalam kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) hanya sedang apes. Dia menilai kejadian OTT itu bukan hal yang luar biasa.
“Saya kok masih merasa orang yang kemudian tertangkap tangan atau berperkara korupsi itu apes, bukan kejadian yang luar biasa. Apes saja itu,” kata Alexander Marwata dikutip dari akun Youtube Resmi Kementerian Keuangan, Selasa (13/12).
Alex menyebut banyak pihak-pihak yang melakukan korupsi. Namun, katanya, mereka yang tidak tertangkap lebih rapi dalam menyembunyikan kekayaan.
“Sebetulnya yang lain kelakuannya sama, hanya mereka lebih rapi dalam menyembunyikan. Dalam melakukan tindakan dan menyembunyikan kekayaannya, lebih rapi,” jelas dia.
Sebut OTT Hiburan
Alexander juga pernah mengatakan penyelidik dan penyidik KPK mulai meninggalkan metode sadap dalam mengusut kasus korupsi. Alex mengatakan OTT kini tak lebih bak hiburan.
“Saya bilang, OTT itu apa sih?,” kata Alex di Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2024).
Alex mengatakan teknik penyadapan yang kerap digunakan dalam OTT di KPK kini tidak lagi relevan. Dia menyebut penyadapan seperti menunggu orang sial dan ketahuan saat melakukan korupsi.
“Kan hanya menunggu orang duduk yang kemudian ngomong secara vulgar di dalam handphone-nya itu, entah dengan bahasa isyarat atau apa dia akan terima duit,” ujarnya.
Dia menjelaskan ada 500 nomor ponsel yang telah disadap KPK namun berakhir sia-sia. Dia menilai para koruptor juga terus melakukan sejumlah inovasi untuk menghindari KPK. Dia mengatakan KPK lebih fokus pada penangan perkara dengan potensi kerugian negara besar.
“Ya okelah OTT, ya syukur-syukur lah kalian dapat nanti kan. Ya buat hiburan ‘tinggggg’ (bunyi handphone disadap), buat masyarakat senang,” ujar Alexander.
Ucapannya itu langsung menuai kritik dari pegiat antikorupsi. Alexander dinilai anggap remeh terhadap penegakan hukum kasus korupsi.
Sesumbar Tangkap Harun Masiku dalam Seminggu
Alexander Marwata juga pernah membuat kontroversi dengan sesumbar akan menangkap buron kasus korupsi Harun Masiku dalam seminggu. Ucapannya itu menuai kritik karena Harun Masiku tak kunjung tertangkap.
“Kebetulan, mungkin kalau yang bersangkutan posisinya sedang tidak ketahuan, ada informasi, misalnya, sudah terkecoh di Jakarta, kan gitu kan, sehingga ya itulah kemudian, apa, muncul kan pemeriksaan saksi-saksi lagi. Mudah-mudahan saja dalam satu minggu ketangkap. Mudah-mudahan,” kata Alexander di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
“Saya pikir sudah (ada indikasi diketahui lokasi Harun Masiku), (oleh) penyidik,” lanjut dia.
Setelah ucapannya jadi polemik, Alexander kemudian meluruskan ucapannya. Dia mengklaim dirinya hanya menyebut ‘mudah-mudahan’. Dia mengaku tak tahu di mana Harun Masiku berada.
“Saya bilang semoga atau mudah-mudahan,” kata Alex, Rabu (12/6/2024).