2 Orang Mata-mata Rusia Dipenjara di Polandia


Warsaw

Pengadilan Polandia menjatuhkan hukum penjara kepada warga negara Ukraina dan Belarusia yang menjadi mata-mata Rusia. Pengadilan mengatakan keduanya mengumpulkan informasi tentang pengiriman peralatan militer ke Ukraina.

Dilansir AFP, Jumat (27/9/2024), sejak Moskow melakukan invasi ke Ukraina, Warsawa sering menuduh Rusia melakukan aksi spionase di wilayahnya.

Polandia yang menjadi anggota NATO dan sekutu Kyiv, banyak bantuan Barat ke Ukraina masuk melalui Polandia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua pria yang didakwa itu adalah bagian dari kelompok 16 warga negara Ukraina, Belarusia, dan Rusia yang ditangkap oleh Warsawa pada bulan Maret 2023. Mereka dituduh mempersiapkan tindakan sabotase dan pengumpulan informasi untuk Moskow.

Warga negara Ukraina Maksym L. (23) dijatuhi hukuman penjara selama enam tahun oleh pengadilan di wilayah Lublin timur. Sementara warga negara Belarusia Uladyslau P (30) dijatuhi hukuman 34 bulan.

Hukum Polandia melarang publikasi nama lengkap mereka.

Keduanya dihukum karena spionase dan partisipasi dalam kelompok kriminal terorganisasi yang berusaha merusak kepentingan Polandia.

“Ini adalah kelompok kriminal terorganisasi, yang tujuannya adalah mengumpulkan intelijen untuk menentukan jenis dan volume bantuan yang ditransfer ke Ukraina,” kata Hakim Miroslaw Brzozowski, kantor berita Polandia PAP melaporkan.

Pengadilan memutuskan bahwa kedua pria itu telah bekerja untuk jaringan mata-mata antara Januari dan Maret 2023. Mereka melakukan aksi itu dimotivasi oleh keuntungan finansial.

Pengadilan mengatakan mereka memasang perangkat pengawasan di sepanjang rute kereta api lintas batas vital yang digunakan untuk transportasi bantuan militer dan kemanusiaan ke Kyiv.

Kelompok itu juga bertanggung jawab untuk memantau titik-titik utama jalur bantuan militer Barat ke Ukraina. Ini termasuk pelabuhan laut utara Gdynia dan Gdansk, serta bandara Jasionka dan stasiun kereta Rzeszow di dekat perbatasan Ukraina.

Mereka berkomunikasi dengan para pendukung mereka melalui jaringan media sosial Telegram.

(lir/lir)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *