Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, mengancam akan menghancurkan Iran jika terlibat dalam tindakan merugikan dirinya di Pilpres AS. Trump mengaku mendapat informasi dari intelijen AS soal adanya ancaman dari Teheran terhadap nyawanya setelah adanya dua upaya pembunuhan dalam beberapa bulan terakhir.
“Seperti yang Anda ketahui, telah terjadi dua upaya pembunuhan terhadap hidup saya yang kita ketahui, dan upaya tersebut mungkin melibatkan atau tidak melibatkan — tetapi mungkin juga melibatkan — Iran,” kata Trump dalam sebuah acara kampanye di North Carolina dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/9/2024).
Trump mengatakan pihaknya akan memperingatkan Iran jika terpilih menjadi presiden. Trump mengatakan jika mereka menyakiti, maka dirinya akan menghancurkan Iran hingga berkeping-keping.
“Jika saya menjadi presiden, saya akan memberi tahu negara yang mengancam, dalam hal ini Iran, bahwa jika Anda melakukan apa pun untuk menyakiti orang ini, kami akan menghancurkan kota-kota terbesar Anda dan negara itu sendiri hingga berkeping-keping,” tambahnya.
Trump melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia dan Amerika Serikat telah “diancam secara langsung oleh Iran” dan bahwa pesan tegas perlu disampaikan ke Teheran bahwa akan ada konsekuensi paling berat jika terlibat dalam rencana untuk membunuh atau melukai presiden atau kandidat Amerika.
“Cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui kantor presiden, (jika) Anda melakukan serangan terhadap mantan presiden atau kandidat presiden, negara Anda akan hancur berkeping-keping, seperti yang kita katakan,” ujarnya.
Trump juga mengatakan “aneh” bahwa Presiden Iran Masoud Pezeshkian berada di New York minggu ini dan diberikan perlindungan substansial saat ia menghadiri Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan ketika berita tentang ancaman tersebut muncul.
“Kami memiliki pasukan keamanan besar yang menjaganya, namun mereka mengancam mantan presiden kami dan kandidat utama untuk menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya,” kata Trump.