Transportasi umum merupakan hal yang paling krusial untuk bermobilitas. Khususnya, untuk masyarakat di kota besar, seperti Jakarta.
Dalam rangka meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menginstruksikan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta terus menggenjot pengembangan transportasi massal. Salah satunya, pembangunan LRT Jakarta.
“Transportasi umum berbasis rel menjadi backbone transportasi di kota-kota besar negara maju. Selaras dengan visi dan misi Jakarta untuk menjadi kota global, Jakarta terus berinovasi dan mengembangkan layanan transportasi umum, guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan mode share transportasi publik,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada detikcom, Selasa (17/9/2024).
Riset Sub-Indeks Angkutan Umum dari Oliver Wyman dan University of California mengungkapkan, Jakarta menempati posisi ke-37 transportasi umum terbaik di dunia. Terkait dengan temuan tersebut, Syafrin menyatakan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas transportasi umum.
“Pemprov DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta akan terus berupaya meningkatkan berbagai fasilitas dan layanan angkutan umum di Jakarta, untuk menaikkan minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum saat beraktivitas. Tentunya, hal ini juga diharapkan dapat menaikkan posisi Jakarta sebagai kota dengan transportasi umum terbaik di dunia,” kata Syafrin.
Ia mengemukakan, progres keseluruhan konstruksi LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai) saat ini telah mencapai 22,44%. Rencananya, pada akhir September 2024, Stasiun Rawamangun selesai dibangun serta dilakukan test dan commissioning.
“Keseluruhan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai) sepanjang 6,4 kilometer dengan lima stasiun baru rencananya akan selesai dibangun pada akhir 2026. LRT Jakarta Fase 1B direncanakan akan beroperasi dengan headway sepuluh menit,” tutur Syafrin.
Syafrin berharap, integrasi antara MRT, Transjakarta, LRT Jakarta, dan KRL Commuter Line setelah pembangunan LRT Jakarta Velodrome-Manggarai rampung akan berdampak positif. Misalnya, kemudahan akses dan perpindahan antarmoda yang mengurangi waktu perjalanan, pengurangan kemacetan dengan alih moda dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, serta peningkatan efisiensi sistem transportasi. Integrasi yang tercipta pun diharapkan dapat menyediakan opsi perjalanan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Kepada detikcom, Syafrin menjelaskan berbagai stategi Pemprov DKI dalam mendorong masyarakat untuk naik transportasi umum, di antaranya:
1. Mengintegrasikan transportasi di Jakarta melalui program JakLingko dalam lima pilar, yaitu integrasi fisik, sistem, layanan (rute), data dan tarif angkutan umum di Jakarta. Integrasi ini dapat dinikmati masyarakat lewat moda MRT Jakarta, LRT Jakarta, serta Transjakarta (termasuk Mikrotrans).
2. Memperkenalkan tarif integrasi sebesar Rp 10.000 untuk perjalanan multimoda menggunakan lebih dari dua moda angkutan umum yang terintegrasi dalam program JakLingko. Dengan tarif ini, masyarakat dapat menggunakan transportasi publik dengan ongkos yang lebih murah.
3. Memperluas cakupan angkutan umum di Jakarta sebesar 95%, sehingga masyarakat dapat lebih mudah mengakses angkutan umum untuk beraktivitas.
4. Melakukan integrasi fisik angkutan umum melalui penataan kawasan stasiun, agar masyarakat semakin mudah dan nyaman saat berpindah moda transportasi. Hingga 2024, 13 kawasan stasiun di Jakarta telah ditata.
5. Memberlakukan biaya tarif parkir tertinggi (disinsentif parkir) di berbagai fasilitas parkir resmi Pemprov DKI Jakarta bagi kendaraan pribadi yang tidak/belum lulus uji emisi
6. Ke depan akan dilaksanakan integrasi kelembagaan angkutan umum untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas layanan transportasi, serta program manajemen kebutuhan lalu lintas dan pembangunan kawasan berbasis transit di lokasi-lokasi potensial sesuai Rencana Induk Transportasi Jakarta yang mengacu UU No. 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta.
Mengenal Lebih Jauh LRT
LRT Jakarta dikelola PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan anak perusahaannya, PT LRT Jakarta. Sementara itu, LRT Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi) dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Beroperasi sejak 2019 silam, LRT Jakarta terus meningkatkan kualitasnya untuk mempermudah konektivitas masyarakat. Salah satunya, memperpanjang jalur hingga ke arah Manggarai yang merupakan pusat integrasi transportasi massal.
“Dalam waktu dekat ini, target atau milestone kami adalah pengerjaan viaduct atau jalur layang utama kereta LRT Jakarta hampir sepenuhnya tersambung di satu kilometer pertama dari stasiun eksisting, Stasiun Velodrome, hingga Stasiun Rawamangun yang merupakan stasiun pertama ke arah Manggarai, untuk proyek LRT Jakarta Fase 1B ini,” tutur Direktur Teknik dan Pengembangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dian Takdir.
Jalur LRT Jakarta yang saat ini beroperasi sepanjang 5,8 kilometer di Fase 1A, terdiri dari enam stasiun yang sebagian besar telah terkoneksi dengan layanan bus Transjakarta, yaitu:
1. Stasiun Pegangsaan Dua (Koneksi Transjakarta non-BRT rute 12P).
2. Stasiun Boulevard Utara (Koneksi Transjakarta non-BRT rute 12P).
3. Stasiun Boulevard Selatan.
4. Stasiun Pulomas (Koneksi Transjakarta BRT koridor 2 dan rute lainnya).
5. Stasiun Equestrian.
6. Stasiun Velodrome (Koneksi Transjakarta BRT koridor 4 dan rute lainnya).
“Jumlah penumpang LRT Jakarta pada semester 1 tahun 2024 sebanyak 568.123 penumpang. Satu rangkaian atau trainset light rail vehicle (LRV) yang terdiri dari dua kereta dapat menampung hingga 270 pelanggan,” papar Dian.
Layanan LRT Jakarta dimulai pukul 05.30 WIB hingga 23.00 WIB setiap hari. LRT Jakarta beroperasi dengan jarak antarkereta (headway) tiap 10 menit dan waktu tempuh antarstasiun LRT Jakarta adalah sekitar 1 sampai dengan 2,5 menit. “Untuk menempuh jarak 5,8 kilometer membutuhkan waktu 13 menit,” ucap Dian.
Fasilitas di stasiun LRT Jakarta dilengkapi dengan nursery room, pos SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak), pos kesehatan, musala, loket charger, ATM, tenant makanan dan minuman, Lost and Found, serta jembatan integrasi (sky bridge). Di dalam kereta, LRT Jakarta juga menyediakan kursi prioritas untuk penyandang disabilitas, orang tua, ibu hamil, dan anak-anak.
“Selain itu, tersedia pula passenger information display yang berisi peta jalur dan status posisi kereta. LRT Jakarta pun memiliki fasilitas yang menarik bagi para pesepeda dengan area parkir sepeda di setiap stasiun yang dapat menampung 5 hingga 12 sepeda,” urai Dian.
“Bagi para pesepeda yang menggunakan sepeda lipat/nonlipat juga dapat naik kereta, karena terdapat area khusus untuk meletakkan sepeda dengan ketentuan panjang maksimum sepeda 170 sentimeter. Selain itu, di area peron stasiun pun terdapat area tunggu sepeda dan tempat khusus di dalam kereta,” tambahnya.
Guna meningkatkan minat masyarakat, LRT Jakarta menyelenggarakan berbagai aktivasi yang inovatif, kreatif, serta kolaboratif. Di antaranya, EduTour (program edukasi transportasi publik dengan menaiki LRT Jakarta), #EksplorasiLRTJ (talkshow edukatif berkolaborasi dengan komunitas dan instansi), Pandora Box Artmire Festival (festival dan teatrikal wahana interaktif di stasiun), serta Anidrome (program kreatif yang berkolaborasi dengan komunitas pecinta budaya Jepang).
Ada pula Warna-warni LRT Jakarta (program kegiatan edukasi bertransportasi publik dan lomba mewarnai bagi anak-anak), Treasure Hunt (aktivasi games di stasiun berupa pemecahan teka-teki kata), customer gathering (program peningkatan relasi dan apresiasi kepada pelanggan setia LRTJ), Railway Frames: A Photographic Tale of LRTJ (aktivasi fotografi berupa photo walk di area stasiun LRT Jakarta), Pandora Artmire Festival-Train to Apocalypse: No Way Out (aktivasi games zombie di stasiun), serta masih banyak lagi aktivasi kreatif lainnya.
“Berbagai aktivitas ini merupakan wujud komitmen LRT Jakarta sebagai operator transportasi publik dalam mendukung industri kreatif dan menyediakan pengalaman berkesan bagi masyarakat melalui pengembangan aktivasi yang inovatif,” pungkasnya.