Abel Xavier mencari 17 talenta sepakbola Jawa Tengah untuk dikirim ke Portugal. Para pemain muda bakal ditempa untuk belajar, berinteraksi, dan menimba pengalaman sepakbolanya.
Gelaran ini diselenggarakan dengan inisiasi Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Ia menggandeng Justin Lhaksana dan Abel Xavier untuk membantu proses seleksi pemain untuk mengikuti program.
Abel Xavier adalah mantan pemain berpengalaman yang pernah berkarier di Liga Portugal (Benfica, CF Estrela), Italia (Bari dan AS Roma), Spanyol (Real Oviedo), Belanda (PSV Eindhoven), Inggris (Middlesbrough, Everton, Liverpool), Turki (Galatasaray), Jerman (Hannover 96), sampai Amerika Serikat (LA Galaxy).
Sementara itu Justin sering muncul di media sosial lewat konten-konten seputaran sepakbola. Dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2024), mereka bertiga membuat program ‘Korea-Korea Selecao 2024.
Bambang Pacul mengatakan perhelatan ini bertujuan mewujudkan mimpi talenta muda U-15 dari Jawa Tengah. Proses seleksi para pemain bertalenta U-15 bakal dilaksanakan di 6 karesidenan di Jawa Tengah oleh tim yang dipimpin Justin
Seleksi ini melibatkan sekolah sepakbola, para peserta kompetisi amatir ataupun talenta muda lainnya di luar itu. Justin akan berkolaborasi memilih pemain yang sesuai kriteria filosofi sepakbola mereka.
“Dalam 10 hari, fokus kami akan menggali talenta yang terpilih nanti dengan memberikan pandangan yang baru dan pengalaman berbeda di dunia sepakbola yang belum mereka alami selama ini. Selain program latihan, mereka akan diajak menonton pertandingan di Portugal,” kata Abel Xavier yang hadir secara daring langsung dari Portugal saat konferensi pers.
Sebanyak 50 talenta sepakbola Jawa Tengah akan melalui seleksi sampai babak final mulai tanggal 21 September – 13 Oktober 2024, di Semarang. Nantinya seleksi tahap akhir bakal digelar di Semarang juga pada 26 Oktober.
“Abel Xavier adalah contoh ‘Korea’ yang melenting! Ini pengalaman baru yang ‘menghidupkan’. Kekuatan pikiran itu luar biasa. Akan bisa menggerakkan dan menjadi driving force (kekuatan pendorong) untuk mereka dalam mewujudkan mimpi mereka di sepakbola,” ujar Bambang Pacul.
Nantinya seleksi final ini akan mencari 17 pemain yang pada 20 – 30 November 2024 bakal mendapat pelatihan di Lisbon, Portugal. Justin pun mengungkapkan kriteria pemain yang sesuai dengan keinginannya,
“Saya akan prioritaskan pemain dengan teknis dasar seperti passing dan dribbling yang baik. Bukan pemain yang bisa gocek dan cetak gol,” tutur Justin.
Adapun istilah ‘Korea-Korea’ sangat populer di masyarakat Jawa. Secara kultural di Jawa, istilah “Korea” berkembang yang kemudian mengacu pada orang-orang yang berasal dari kelas menengah bawah, yang mana memiliki mimpi dan harapan untuk melenting ke atas. Mereka adalah orang-orang yang punya daya juang luar biasa untuk keluar dari belenggu kemiskinan.
Dalam kesempatan ini, Abel Xavier juga juga menceritakan latar belakang perjuangan yang sama dalam kariernya. Pria yang berasal dari Mozambik ini juga melalui banyak masa sulit sejak kecil dan berangkat dari keluarga miskin.
Ia memberanikan diri untuk mengikuti pelatihan sepakbola di Portugal sejak usia 6 tahun. Kisah keberhasilannya ini cocok dengan karakter ‘Korea’ yang melekat dengan Bambang Pacul.
“Kenapa menggunakan istilah melenting? Sebab, para ‘Korea’ keluar dari jurang kemiskinan dengan lompatan yang eksponensial. Orientasi kehidupannya terus bergerak ke lapisan sosial atas. Lewat ajang ini kita bantu mereka agar tidak takut bermimpi lagi,” ujar Bambang Pacul.
Sementara Justin juga menekankan dirinya selama ini selalu mencari pemain dari keluarga miskin. Belajar dari pengalamannya sebagai pelatih futsal, anak-anak dari keluarga kurang beruntung punya motivasi lebih untuk sukses.
“Mereka punya daya juang yang lebih besar. Mereka mau keluar dari lingkaran kemiskinan untuk membantu keluarganya. Program ini luar biasa, bisa mewujudkan hal tersebut,” ucap Justin.
Sementara Selecao dalam Bahasa Portugis bermakna ‘orang-orang yang terpilih’. Istilah ini di sepakbola biasanya merujuk ke ‘timnas’ untuk negara-negara berbahasa Portugis seperti Portugal atau Brasil.
Program ‘Korea-Korea Selecao’ ini ingin memilih para ‘Korea’ bertalenta U-15 di Jawa Tengah untuk mewujudkan mimpi bisa bermain dan berlatih di salah satu negara negara dengan prestasi dan tradisi sepakbola terbaik dunia.