Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menilai Secret Service, yang bertugas menjaga keamanan presiden dan mantan presiden AS, membutuhkan lebih banyak personel untuk menjalankan tugas-tugas mereka setelah terjadi percobaan pembunuhan kedua terhadap mantan Presiden AS Donald Trump.
“Satu hal yang ingin saya perjelas, layanan (secret service) membutuhkan lebih banyak bantuan, dan saya pikir Kongres (AS) harus menanggapi kebutuhan mereka,” ucap Biden saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih,Selasa (17/9/2024).
“Saya pikir kita mungkin membutuhkan lebih banyak personel,” cetusnya.
Trump berhasil selamat dari percobaan pembunuhan kedua terhadap dirinya, yang terjadi pada Minggu (15/9) waktu setempat, saat mantan Presiden AS yang kini menjadi capres Partai Republik itu sedang bermain golf di resort golf miliknya, Trump International Golf Club, di West Palm Beach, Florida.
Para agen Secret Service melepas tembakan ke arah seorang pria bersenjata yang bersembunyi di semak-semak di dekat resort golf tersebut. Pria bersenjata itu menodongkan senapan bergaya AK-47 yang dilengkapi teropong di lokasi berjarak hanya 365 meter hingga 457 meter dari Trump yang sedang bermain golf.
Setelah ketahuan lokasinya, tersangka meninggalkan senapannya dan beberapa barang lainnya di tempat kejadian, untuk melarikan diri dengan kendaraan. Namun tersangka itu akhirnya berhasil ditangkap aparat penegak hukum AS.
Media-media lokal AS, seperti CNN, Fox News dan The New York Times, dengan mengutip sumber penegak hukum setempat mengidentifikasi tersangka sebagai Ryan Wesley Routh, yang berusia 58 tahun.