Sebanyak empat orang tewas ketika sebuah mobil meledak di kota Ramla, Israel tengah. Insiden ini juga melukai delapan orang lainnya.
Juru bicara Asaf Harofe Medical Center di Israel tengah, Liad Aviel, mengatakan pihaknya berduka atas korban dalam peristiwa tersebut.
“Berduka atas kematian empat orang yang terluka dalam insiden Ramla, dan menambahkan bahwa enam korban lainnya sedang menerima perawatan,” kata Liad Jumat (13/9/2024).
Polisi Israel mengatakan telah meluncurkan penyelidikan mengenai penyebab ledakan yang diduga terkait dengan konflik kriminal antara keluarga kriminal di lingkungan Arab.
Layanan medis darurat Israel Magen David Adom menyebut kendaraan itu meledak saat diparkir di trotoar dekat sebuah toko dan bangunan tempat tinggal di Ramla.
Beberapa orang yang terluka akibat peristiwa ini adalah pejalan kaki yang terkena pecahan ledakan. Mobil ini meledak hingga akhirnya terbakar.
“Mobil yang terbakar itu diparkir di sebelah pintu masuk toko, sehingga menghalangi orang-orang di dalam toko untuk keluar,” ucap petugas penyelamat Benny Cohen dalam sebuah pernyataan.
“Kami memindahkan korban luka yang kami rawat dari lokasi kebakaran… Korban yang diselamatkan tidak sadarkan diri, dan tim kami memulai upaya resusitasi lanjutan dan membawa mereka ke rumah sakit dalam kondisi kritis,” tambahnya.
Liat Cohen, paramedis lain di lokasi kejadian, mengatakan korban yang tidak sadarkan diri termasuk seorang bayi berusia satu bulan dan seorang wanita berusia 50 tahun.
“Semua menderita karena menghirup asap dan dilarikan ke rumah sakit,” katanya.
Terletak di sebelah timur pusat komersial Tel Aviv Israel, Ramla adalah rumah bagi orang Yahudi dan Arab. Komunitas Arab di Israel telah lama mengeluhkan kekerasan yang terkait dengan kejahatan terorganisir.
Organisasi seperti Mossawa Center, sebuah organisasi nirlaba yang mewakili masyarakat Arab di Israel, berpendapat bahwa kekerasan semacam itu harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah.