Herry Iman Pierngadi masih menunggu nasib statusnya sebagai pelatih di Pelatnas PBSI. Jika boleh memilih, ia masih ingin tetap mengarsiteki sektor ganda campuran.
Hal itu diutarakan Herry karena perjanjian awal dengan PBSI sampai Olimpiade Paris 2024. Sejauh ini ia masih menunggu arahan lebih lanjut.
“Saya enggak bisa jawab. Kan saya ada atasan. Kalau mau nanya, ‘coach Herry posisinya bagaimana?’ tanya yang di atas,” kata Herry kepada pewarta saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung.
Herry sebelumnya merupakan pelatih ganda putra. Dari tangan dinginnya, ia bersama Aryono Miranata berhasil mengantarkan atlet-atletnya meraih prestasi. Sebut saja Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, hingga Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Namun, menuju road to Olympic Paris lalu, Herry diumumkan sebagai pelatih ganda campuran pada 1 September 2023. Tujuannya untuk membenahi sektor ganda campuran yang tengah terpuruk prestasi, terlebih setelah ditinggal pelatihnya Nova Widianto. Selain itu, Herry juga dinilai piawai menangani sektor ganda.
Seiring berjalannya waktu, ganda campuran terbukti sukses meloloskan satu wakilnya melalui Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari di Olimpiade 2024 meskipun hasilnya tak sesuai harapan. Mereka tersingkir di babak grup.
Kini, status Herry IP pun kembali menjadi pertanyaan. PBSI kini juga sudah menunjuk pemimpin terpilih M Fadil Imran, maka otomatis jajaran hingga pelatih juga masuk dalam bagian yang dipertimbangkan terkait posisinya sekarang.
“Saya selalu siap saja sih untuk ditempatkan di mana saja. Mau di ganda putra mau di ganda campuran. Tapi kalau boleh milih karena saya sudah dipindahkan ke ganda campuran, pribadi saya ya (memilih) di ganda campuran,” ujarnya.
“Karena baru sebentar saja, terus ditinggal. Kan hasil kerjanya belum kelihatan. Saya mau kasih lihat hasil kerja saya kayak gini. Jadi kalau bisa, kalau disuruh pilih ya saya pilih ganda campuran. Kalau boleh milih. Tapi tergantung Binpresnya mau menempatkan di mana. Saya selalu siap,” kata Herry menyoal alasannya.
“Bukan jatuh cinta. Dibilang jatuh cinta, oke juga. Tapi kan rasa tanggung jawab lah untuk masa sekadar…langsung ditinggal. Harapan mereka juga kan, para pemain juga berharap untuk dibantu lah mereka,” lanjutnya.
Sejauh ini, Herry mengungkapkan, belum ada pembicaraan lebih lanjut antaranya dengan PBSI. Tapi ia akan tetap menunggu.
“Tapi belum ada perubahan, belum ada pemberitahuan karena sekarang kan posisinya kepengurusan itu kosong kan istilahnya. Sudah pemilihan ketua baru, kabinetnya baru dibikin lagi ya kita sambil berjalan tetap menunggu.”
“Biasanya kalau habis Munas itu, biasanya, 30 hari kerja kan. Tapi enggak tahu juga saya karena enggak mengikuti Munas jadi kurang tahu. Tapi kalau rules yang umumnya, yang biasanya ya 30 hari kerja. Baru umumkan kabinet,” dia mempertegas.