Saat Manchester United dihajar Liverpool, sorotan mengarah ke penempatan posisi kedua bek sayap. Taktik ini sampai-sampai disebut gila.
Kekalahan memalukan 0-3 dari Liverpool di Old Trafford, Minggu (1/9/2024) lalu, mengungkap satu titik lemah MU. Mereka mudah terperangkap pressing lawan.
Memang ada andil kesalahan dua gelandang MU, Casemiro dan Kobbie Mainoo, dalam seluruh tiga gol itu. Tapi bahwa kesalahan itu muncul karena ‘dipaksakan’ oleh Liverpool adalah sesuatu yang tak bisa dibantah.
Bahkan seusai laga Manajer Liverpool Arne Slot dengan runut menjelaskan rencana menangkap titik lemah itu. Mereka mendesak dengan seluruh tiga penyerang dan para gelandang siap menerkam gelandang MU yang turun menjemput bola.
Hal ini sudah diperkirakan Slot karena ia melihat kebiasaan MU mendorong dua bek sayap naik tinggi saat tim menguasai bola. Alhasil mereka mudah diisolasi.
Sebuah taktik yang amat dipertanyakan oleh eks gelandang MU Owen Hargreaves.
“Gol pertama itu umpan buruk dari Casemiro dan dia mendapatkan semua kritik. Tapi bek-bek sayap itu tak bisa ada di posisi itu melawan Liverpool,” ujarnya
“Mereka berada di posisi gila ini, dengan mereka terlalu naik terlalu tinggi. Oke, itu umpan yang buruk tapi ke mana dua bek sayapmu melawan Liverpool? Gila, sih.”
“Dan itu ya keputusan manajer. Mazraoui seharusnya berada di tiang jauh, tapi Diaz berakhir melakukan sontekan ke gawang.”
“Tapi sekali lagi, itu tanggung jawab manajer karena dia bilang ‘saat kita dapat bola, kamu naik ke depan.’ Anda cuma bisa naik jauh ke depan saat punya penguasaan yang bagus dan mereka tidak punya itu pada gol-gol tersebut,” imbuhnya.