Manchester United mau mengencangkan ikat pinggang di era Sir Jim Ratcliffe. Mereka akan lebih bijak saat membeli pemain dan tak mau lagi terkecoh.
Sebagai salah satu klub sepakbola terkaya dunia, MU dengan mudahnya bisa mendatangkan pemain top yang dimau. Bahkan mereka tak ragu membayar mahal untuk Paul Pogba atau Jadon Sancho yang mencapai harga 80 juta paun.
Lalu, ada juga Harry Maguire yang kini jadi bek termahal dunia dengan banderol 85 juta paun. Belum lagi jika mengikutkan beberapa pemain lain yang dibeli rata-rata dengan banderol minimal 35-50 juta paun.
Sayangnya, pembelian yang dilakukan MU tidak sejalan dengan prestasi tim. MU lebih banyak gagal ketimbang merayakan gelar juara dalam beberapa tahun terakhir.
Padahal MU sudah keluar banyak modal untuk membangun skuad, tidak cuma nominal transfer tapi juga gaji pemain. Situasi inilah yang ingin dihindari di era Ratcliffe saat ini.
Ketika dipercaya mengakuisisi 25 persen saham Setan Merah, Ratcliffe bertekad untuk membuat keuangan lebih sehat. Contohnya musim panas ini ketika mereka mengeluarkan hampir 200 juta paun untuk memboyong lima pemain.
Rata-rata tidak lebih dari 50 juta paun dan usianya pun terbilang muda-muda. Memang hasilnya belum terlihat, tapi MU setidaknya mau membenahi strategi transfer yang berantakan belakangan ini.
“Kami bisa melakukan itu di bursa trasnfer ini, belanja pemain dengan bijak,” ujar CEO MU Omar Berrada di ESPN.
“Kami agak saklek soal valuasi pemain yang mau dibeli. Kami keukeuh dengan penilaian kami. Saya rasa Dan dan tim melakukan pekerjaan luar biasa saat negosiasi.”
“Alasan saya bilang seperti itu adalah jika Anda membuat kesalahan dan mengeluarkan uang berlebihan atau mendapat pemain kemahalan, maka itu bisa merugikan Anda. Itulah mengapa Anda harus mengambil keputusan seperti itu dan membuat keputusan tepat secara konsisten agar bisa meraih sukses.”