Ibu dari korban Tragedi Semanggi I Bernardinus Realino Norma Irmawan alias Wawan, Maria Catarina Sumarsih, berharap aktivis ’98 yang kini menjabat sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mempertahankan reformasi dan demokrasi. Sumarsih mengatakan para legislator yang berlatarbelakang aktivis harus mengingat perjuangan mereka pada 1998 silam.
Hal itu disampaikan Sumarsih dalam Aksi Kamisan ke-828 hari ini di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat hari ini, Kamis (22/8/2024). Sumarsih serta peserta Aksi Kamisan lainnya kompak mengenakan pakaian serba hitam.
“Ya konstitusi itu kan memang dimanipulasi. Ini masih menjadi pertarungan. Semoga di DPR itu bener-bener menjadi wakil rakyat,” ucap Sumarsih
“Yang di sana banyak anak-anak (aktivis) ’98. Yang mestinya anak-anak ’98 yang ada di DPR itu mempertahankan reformasi dan demokrasi yang diperjuangkan pada tahun ’98,” sambung Sumarsih.
Dia menyebut putusan MK yang sempat diintervensi DPR merupakan bentuk rekayasa hukum yang dilakukan oleh lembaga yudikatif. Melansir dari akun Instagram @aksikamisan, tema yang diangkat hari ini adalah ‘Pembangunan Tidak Berarti tanpa Keadilan Bagi Masyarakat’.
“Jadi jangan jadikan partai politik itu sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan. Jangan jadikan partai politik itu menjadi sumber korupsi, kolusi, dan nepotisme,” pungkas Sumarsih.
Sebelumnya diberitakan Aksi Kamisan ke-828 digelar dalam rangka solidaritas aksi unjuk rasa mengawal putusan MK terkait putusan UU Pilkada yang dilakukan oleh buruh dan mahasiswa di depan gedung DPR. Peserta aksi mengenakan busana serba hitam dan membentuk lingkaran besar.
Sebagian duduk di atas aspal, sisanya berdiri mengelilingi massa yang duduk. Mereka tampak membawa sejumlah poster hingga spanduk menyuarakan pendapatnya.
“Telah mati demokrasi,” tulisan dalam poster yang dibawa peserta aksi.
“Sudahlah Pak, Kita Sudah Muak #Tolak_Politik_Dinasti,” tertulis dalam spanduk berukuran besar.
Selain Sumarsih, beberapa wajah familiar ditemukan di tengah-tengah peserta aksi yakni Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid hingga aktor Reza Rahadian hadir di antara peserta aksi.