Polda Metro Jaya menggelar patroli skala besar untuk meninjau sejumlah kawasan rawan tawuran. Beberapa titik yang disambangi misalnya wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, hingga Jakarta Timur.
Sabtu (17/8/2024) patroli dimulai dari Mapolda Metro Jaya sekitar pukul 20.15 WIB. Patroli dibagi dalam dua tim masing-masing dipimipin oleh Kapolda dan Wakapolda.
Rute pertama yang dipimpin Kapolda Irjen Karyoto ke arah selatan dari Mapolda ke bundaran Senayan, kumudian lanjut ke Jalan Patimura menuju TB Simatupang. Kemudian iring-iringan mengarah ke Condet, Pasar Rebo dan berakhir di TMII.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Nicolas Lilipaly mengatakan personel yang diturunkan pada patroli ini terdiri dari Samapta Polda Metro Jaya dan Brimob Polda Metro Jaya, dan satuan kewilayahan. Tujuannya menciptakan situasi kondisi Kamtibmas menjelang Pilkada Jakarta 2024.
“Selain itu kami mengantisipasi kejahatan-kejahatan yang dominan di DKI Jakarta khususnya curas (pencurian denga kekerasan) dan curanmor serta anirat (penganiayaan berat), anirat yang dimaksudkan adalah penganiayaan berat yang dilakukan dalam rangka tawuran antarpelajar atau pun warga,” kata Kombes Nicolas Lilipaly kepada wartawan di TMII, Sabtu (17/8/2024).
Nicolas Lilipaly menerangkan, target dari patroli ini mengantisipasi melihat masyarakat yang berkumpul terutama anak muda, yang berkumpul dalam rangka mencegah tawuran atau penganiayaan berat. Terlebih belakang ini Jakarta sedang ramai kasus tawuran.
“Karena tawuran di Jakarta itu sudah sangat meresahkan karena dia tidak lagi menggunakan tangan kosong tapi dia menggunakan senjata tajam yang bisa melukai sampai membunuh masyarakat lain,” ungkap dia.
Nicolas melanjutkan, ada sejumlah tempat yang mendapat perhatian khusus terutama di Jakarta Timur. Wilayah itu diantaranya adalah kawasan rawan tawuran.
“Terkait dengan tawuran sudah pasti ada daerah tertentu yang diantisipasi satuan kewilayahan. Contoh di Jakarta Timur, di CBU, Duren Sawit, Cakung, yang Ciracas, di Jakarta Timur, anak-anal yang tawuran bukan hanya dari Jaktim tapi berasal dari luar Kaktim. Kare Jaktim perlintasan Bekasi, Depok maupun Bogor yang lewat Jaktim,” jelasnya.
Total personel yang diturunkan sebanyak 150 orang. Mereka teridiri dari PJU, Samapta dan Brimob, dan personel kewilayahan.