Amartha Hangtuah memang gagal melaju ke Playoff IBL 2024. Tapi, posisi Wahyu ‘Cacing’ Widayat Jati sebagai pelatih tetap aman musim depan.
Hangtuah cuma finis posisi ke-10 di klasemen musim reguler IBL 2024. Mereka meraih 9 kemenangan dan 17 kekalahan dari 26 pertandingan. Target playoff pun gagal terwujud.
Sudah pasti bakal ada evaluasi menyeluruh dari manajemen tim untuk pemain dan pelatih. Tapi, untuk posisi pelatih, Wahyu Widayat Jati tidak perlu khawatir karena kontraknya justru diperpanjang.
Sebab, manajemen menilai kinerja Wahyu di paruh kedua musim IBL terbilang baik, mampu membangkitkan tim dari keterpurukan di paruh pertama.
“Coach Cacing sudah menjadi head coach pada tujuh game di musim yang lalu. Jadi sudah cukup mengenal roster kita, manajemen kita, dan juga ada interaksi dengan owner dan fanbase kita,” ucap Wakil Presiden Hangtuah, Eddi Danusaputro, dalam rilis kepada detikSport.
“Jadi buat kita itu suatu nilai tambah. Bukan orang asing dalam keluarga besar Hangtuah,” lanjut Eddi.
Selain itu, Hangtuah juga melihat rekam jejak Wahyu yang terbilang meyakinkan. Wahyu dinilai menjadi sosok yang berprestasi semasa menjadi pemain dan melatih di klub lain.
Untuk itu Hangtuah memberi tanggung jawab kepada Wahyu untuk membangun roster The Fighters untuk musim depan.
“Kita perlu membenahi jumlah pemain yang masuk dalam roster kita. Lebih afdol kalau orang yang merancang dan mendesain roster kita adalah orang yang sudah cukup kenal dengan Amartha Hangtuah dan peta bola basket Tanah Air,” kata Eddy.
Sementara itu, Wahyu berterima kasih karena masih dipercaya untuk menangani Hangtuah. Dia ingin membayar kegagalan mencapai target lolos playoff IBL musim lalu.
“Saya merasa ada challenge buat saya, karena musim lalu diberi kesempatan satu bulan dan saya tidak bisa deliver (target) itu. Seperti mendapat second chance dari owner Hangtuah,” ucap Wahyu.
“Saya berharap semoga situasinya bisa berbeda dan saya bisa lebih perform untuk musim depan,” ujarnya.
Coach Cacing menilai waktu persiapan yang lebih panjang bisa membantunya membangun tim yang solid dan siap mengarungi persaingan di IBL 2025.
“Tantangan pertama harus re-build tim, itu yang paling penting,” kata dia.