Ukraina mengklaim ribuan tentara dikerahkan dalam penyerbuan militer besar-besaran ke wilayah Rusia, dengan tujuan mengacaukan stabilitas negara tetangganya itu dengan mengungkap kelemahan mereka.
Seperti dilansir AFP, Senin (12/8/2024), pengakuan itu disampaikan oleh seorang pejabat keamanan Ukraina, yang enggan disebut disebut namanya, saat berbicara kepada AFP.
Militer Rusia, pada Minggu (11/8), tampaknya mengakui bahwa pasukan Ukraina telah menembus jauh ke dalam wilayahnya dalam penyerbuan selama enam hari terakhir. Moskow juga melaporkan bahwa pasukannya menyerang pasukan dan peralatan militer Ukraina di area-area berjarak sekitar 30 kilometer dari perbatasan.
“Kami sedang menyerang. Tujuannya adalah untuk merentangkan posisi musuh, menimbulkan kerugian maksimum, dan mengacaukan stabilitas di Rusia karena mereka tidak mampu melindungi perbatasannya sendiri,” ucap pejabat keamanan Ukraina tersebut.
Penyerbuan mengejutkan oleh Ukraina itu tampaknya membuat Kremlin lengah.
Disebutkan oleh pejabat keamanan Ukraina itu bahwa klaim Rusia yang menyebut Kyiv mengerahkan 1.000 tentara adalah perkiraan yang terlalu meremehkan kekuatan yang dikirimkan dalam operasi tersebut.
“Jauh lebih banyak… Ribuan tentara,” sebutnya.
Setelah berhari-hari bungkam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk pertama kalinya mengakui penyerbuan itu dalam pidatonya pada Sabtu (10/8) malam waktu setempat. Zelensky menyebut Kyiv “mendorong perang ke wilayah agresor”.