Sejak tahun 2014, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan telah banyak membiayai berbagai kasus penyakit. Salah satunya adalah tindakan hemodialisis atau cuci darah bagi pasien gagal ginjal
Mahdar (62) adalah salah satu peserta JKN yang terdaftar sebagai peserta dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD kelas 3 yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat sejak tahun 2020.
Kala itu, dirinya didiagnosa menderita penyakit gagal ginjal kronis, yang mengharuskan melakukan hemodialisa atau cuci darah rutin sebanyak dua kali dalam kurun waktu satu minggu di Rumah Sakit Mitra Kasih, Kota Cimahi.
Mahdar merasa beruntung telah terdaftar sebagai peserta JKN. Dengan iuran yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah Bandung Barat, ia tidak perlu membayar iuran JKN setiap bulan. Ia pun tak lagi khawatir soal mahalnya biaya cuci darah karena sudah ditanggung oleh program JKN.
“Saya seorang wiraswasta yang saat ini tidak bekerja karena sakit, dulu sebelum sakit saya suka terima jahitan baju. Kalau sekarang ya kadang kalau ada kerjaan ya ada uangnya, kadang juga nganggur. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit dan pas-pasan dibantu oleh anak-anak, rasanya saya nggak sanggup kalau harus memikirkan biaya berobat dan cuci darah ini,” ungkap Mahdar dalam keterangan tertulis, Senin (12/8/2024).
Untuk itu, dirinya sangat bersyukur dengan adanya Program JKN. Menurutnya program ini sangat membantu masyarakat yang membutuhkan.
Mahdar juga memberi apresiasi terhadap pelayanan yang ia terima dari pihak rumah sakit. Selama menjalani cuci darah rutin, dia mengaku tidak pernah mendapatkan pembedaan sama sekali terkait pelayanan kesehatan. Baik itu pasien umum dan pasien JKN, kata dia, semuanya mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas.
“Sudah hampir empat tahun saya menggunakan untuk cuci darah tidak ada biaya apapun yang harus saya bayar, semua obat tersedia di rumah sakit,” jelas Mahdar.
Menurutnya, layanan yang diberikan Program JKN sangat lengkap, mulai dari pemeriksaan awal, pemeriksaan lanjutan di dokter spesialis, pengambilan obat rutin setiap bulan sampai layanan cuci darah semuanya ditanggung. Tak terbayangkan olehnya jika saat ini belum ada Program JKN, berapa biaya lagi yang harus ia siapkan.
Soal pelayanan, menurutnya tidak terdapat perbedaan antara pasien umum dan pasien JKN. Bahkan saat ini sudah menggunakan layanan sistem fingerprint sebelum melakukan cuci darah.
Menurutnya, inovasi ini bisa mempercepat proses layanan cuci darah, artinya sudah semakin canggih di era digital seperti saat ini.
“Untung saja pengobatan cuci darah ini ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan dan iuran JKN saya setiap bulan juga ditanggung oleh Pemerintah Bandung Barat. Tidak pernah terbayangkan oleh saya bagaimana jadinya kalau tidak ditanggung atau menggunakan uang sendiri. Saya sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan dan pihak RS atas pelayanan baik yang saya terima. Untuk Pemerintah Bandung Barat, saya berharap semoga dapat terus berlanjut dan tetap dipertahankan menjadi peserta PBI dari APBD Bandung Barat,” ujarnya.
Tak lupa, Mahdar juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang mampu untuk segera ikut mendaftar menjadi peserta
“Program JKN yang sangat bagus dan mulia ini. Niatkan ibadah untuk membantu sesama. Walaupun tidak sakit dan rutin membayar iuran, akan dibalas berlipat ganda dengan pahala dan kesehatan,” tuturnya.