Chef de Mission Indonesia di Olimpiade 2024 Anindya Bakrie puas dengan performa Gregoria Mariska Tunjung. Dia berharap Gregoria bisa terus melaju.
Gregoria lolos ke semifinal Olimpiade 2024 usai mengalahkan wakil Thailand Ratchanok Ithanon di Porte de la Chapelle Arena, Sabtu (3/8/2024) pagi waktu setempat, lewat kemenangan 25-23 dan 21-9.
Ini jadi kali pertama tunggal putri Indonesia lolos ke semifinal Olimpiade setelah terakhir Maria Kristin Yulianti pada 2008. Indonesia memang jarang meloloskan wakil di final nomor tersebut.
Hanya ada empat sepanjang sejarah, setelah diawali Susy Susanti di 1992 dan Mia Audina di 1996 serta 2004. Melajunya Gregoria juga menjaga asa Indonesia meraih medali di cabor bulutangkis setelah rekan-rekannya gugur duluan.
Performa Gregoria ini mengundang pujian dari banyak pihak termasuk Chef de Mission Indonesia Anindya Bakrie. Anindya menyaksikan langsung perjuangan Gregoria di laga perempatfinal.
Anindya melihat Gregoria sudah tampil layaknya sang juara. Dia berharap Gregoria benar-benar bisa mewujudkan mimpi rakyat Indonesia melihat pebulutangkis tunggal putri meraih medali emas.
“Pertama-tama kita mesti apresiasi pada Gregoria yang strategis dalam menempatkan bola. Dia bermain layaknya seperti sang juara. Semoga bisa terus berlanjut. Bukan tidak mungkin bisa mengukir sejarah di Olimpiade,” ujar Anindya dalam perbincangan dengan detikSport.
Gregoria akan menghadapi unggulan teratas asal Korea Selatan An Se-young di semifinal, Minggu (4/8/2024). Dalam tujuh pertemuan, Gregoria selalu kalah.
Anindya berharap dukungan penonton di dalam maupun luar lapangan bisa membantu Gregoria meraih kemenangan.
“Pada Olimpide peringkat satu atau delapan bedanya tipis-tipis. Yang membedakan kepercayaan diri dan ketenangan serta kehadiran seluruh suporter yang di dalam arena ataupun luar arena,” tambah Anin.