Ketua Umum MUI Anwar Iskandar, merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta maaf jelang akhir masa jabatan saat acara Zikir dan Doa Kebangsaan. Anwar meminta maaf balik ke Jokowi karena bikin dan repot dan kadang suuzan.
Anwar awalnya berterima kasih kepada pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin. Anwar juga berterima kasih kepada seluruh jajaran menteri, Kapolri dan Panglima TNI atas penyelenggara Pemilu 2024 yang berjalan dengan aman.
“Tentu kalo saya diperbolehkan mewakili yang hadir, boleh nggak saya mewakili panjenengan? Ingin mengucapkan terima kasih pada Bapak Presiden dan Wapres yang telah membuat bangsa ini tersenyum, yang telah membuat bangsa ini berpikir seperti apa masa depan yang akan datang,” kata Anwar saat memberikan ceramah di acara Zikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024).
“Terima kasih Pak Presiden, Pak Wapres, terima kasih para menteri, terima kasih Panglima TNI, Kapolri dan seluruh jajaran pemimpin negara ini. Apalagi setelah kita menyelesaikan tugas berat kita yaitu pesta demokrasi kemarin dapat berjalan baik aman, damai, tenteram dan diakui di dunia internasional sebagai pemilu terbaik. Apalah yang bisa kita lakukan mesti terima kasih dong,” lanjutnya.
Anwar menilai yang dilakukan para pemimpin negara itu tidak mudah, dia lantas menyinggung permintaan maaf Jokowi. Anwar menyebut mewakili masyarakat Indonesia menerima maaf tersebut dan meminta maaf balik karena bikin repot bahkan kerap suuzan kepada Jokowi.
“Karena melakukan seperti yang dilakukan beliau-beliau ini tidak mudah. Selanjutnya kalau Pak Jokowi tadi menyampaikan bersama Kiai Ma’ruf minta maaf, kalau boleh saya boleh mewakili panjenengan semua, kita maafkan Pak. Bahkan mungkin kita lebih dari minta maaf karena telah bikin repot, segala macam, kadang suudzon saja. Kenal yang nggak, ketemu ya nggak, maido (mengumpat) terus,” ujarnya.
“Jadi kita terima kasih dan kita mohon maaf serta kita mendoakan, mudah-mudahan apa yang dilakukan Bapak Presiden dan Wakil Bapak Presiden sejauh ini menjadi amal salih yang diterima Allah,” lanjutnya.
Setelah masa jabatan Jokowi-Ma’ruf habis, Anwar berharap keduanya dapat tetap memberikan kemampuan untuk bangsa dan negara. Menurutnya, seorang pejuang tidak ada kata selesai.
“Dan setelah ini tentu kami masih tetep berharap agar bapak memberikan kemampuan dan segala yang terbaik untuk kebaikan bangsa dan negara ini, karena seorang pejuang tidak ada kata selesai, tidak ada kata berhenti ketika memang masih dibutuhkan oleh bangsa dan negara,” ucapnya.
Sebelumnya, di acara yang sama, Jokowi mengatakan dirinya dan Wapres Ma’ruf Amin meminta maaf jelang akhir masa jabatan. Khususnya atas salah dan khilaf selama mengemban tugas sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
“Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus. Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Kiai Haji Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini. Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Jokowi.