Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah melakukan komunikasi telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dalam panggilan telepon itu, Biden disebut memberikan peringatan keras kepada Netanyahu terkait kondisi Gaza.
Sabtu (3/8/2024), Biden dan Netanyahu terlibat komunikasi via telepon pada Kamis (1/8). Biden meminta Netanyahu untuk tidak menambah ketegangan di Israel.
Dua pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada Axios, Biden mengingatkan Netanyahu untuk segera menemukan gencatan senjata di Gaza. Sumber dua pejabat AS itu menyebut keresahan Biden tersebut merujuk pada potensi terjadinya perang regional yang melibatkan Israel buntut pimpinan tewasnya pimpinan Hamas Ismail Haniyeh.
Gedung Putih lalu buka suara terkait komunikasi telepon Biden dan Netanyahu pada pekan ini. Gedung Putih mengatakan komunikasi keduanya membahas pengerahan militer AS untuk mendukung Israel melawan berbagai ancaman.
“Presiden membahas upaya untuk mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman, termasuk terhadap rudal balistik dan pesawat tanpa awak, termasuk pengerahan militer defensif AS yang baru,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Pihak Gedung Putih juga menegaskan komitmen Biden dalam membantu keamanan Israel terhadap semua ancaman dari Iran. Biden juga menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk meredakan ketegangan yang lebih luas di kawasan tersebut.
Menurut laporan Axios, Biden menelepon Netanyahu untuk membahas persiapan militer gabungan AS-Israel untuk menghadapi pembalasan oleh Iran dan Hizbullah. Komunikasi itu juga untuk memperjelas bahwa Biden “tidak senang” dengan arahan Netanyahu.
Biden juga memperingatkan Netanyahu bahwa jika ia meningkatkan eskalasi lagi, ia “tidak boleh mengandalkan AS untuk menyelamatkannya,” kata pejabat itu.
Hampir 39.500 warga Palestina telah tewas selama hampir 10 bulan sejak Israel melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Konflik tersebut telah memicu peningkatan ketegangan regional di seluruh Timur Tengah, dengan eskalasi terbaru awal minggu ini ketika Haniyeh dibunuh saat berkunjung ke Iran.
Meskipun organisasi internasional, termasuk PBB, dan negara-negara regional mendesak gencatan senjata di Gaza dan penurunan ketegangan di Timur Tengah, Netanyahu telah bersumpah untuk “menuntut harga yang mahal” untuk setiap serangan terhadap Israel.