Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyatakan komitmennya dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kepada jajarannya, ia meminta kewaspadaan terkait kebakaran hutan ditingkatkan.
“Waspada dan tingkatkan pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla). Jangan lengah!” ujar Siti dalam keterangannya, Rabu (31/7/24). Hal itu disampaikan Siti dalam rapat bersama tim supervisi Dalkarhutla KLHK.
Menurut BMKG saat ini, tambah Siti, kondisi El Nino – Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) masih dalam kondisi netral dan akan mulai memasuki La Nina pada Agustus 2024.
“Berdasarkan laporan penanganan kejadian karhutla oleh Manggala Agni, beberapa hari terakhir terjadi peningkatan kejadian lebih dari 50 kejadian/hari,” bebernya.
Siti menjelaskan saat ini terdapat 6 provinsi yang telah menetapkan status siaga darurat karhutla yaitu Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jambi, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Selain itu terdapat 9 kabupaten kota yang telah menetapkan status siaga darurat karhutla yaitu Riau (Dumai, Bengkalis dan Siak), Sumatera Selatan (Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin dan Banyuasin), Jambi (Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur), dan Aceh (Aceh Barat).
“Untuk itu saya minta kepada Tim Supervisi Dalkarhutla agar segera mengintensifkan supervisi dan pengawasan serta kolaborasi bersama UPT KLHK dan Pemda,” tegas Siti.
Siti mengingatkan jangan sampai api meluas. Setelahnya Siti memuji kerja keras seluruh tim di lapangan, terutama pada petugas yang berada di garda terdepan pemadaman karhutla.
“Jangan sampai api meluas apalagi sampai mengakibatkan asap lintas batas. Sekali lagi saya ingatkan komitmen kita dalam pengendalian karhutla agar segera ditindaklanjuti pada kesempatan pertama,” tandas Siti.