Solo dan Yogyakarta Ikut Gelorakan Sepakbola Putri

Soccer Challenge Series 1 2024 masih bergulir. Kali ini Solo dan Yogyakarta ambil bagian mengampanyekan sepakbola putri sejak usia dini.

Ajang ini diikuti 841 siswi Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Acara berlangsung selama empat hari sejak Kamis (25/7) hingga Minggu (28/7). Kegiatan ini merupakan lanjutan dari rangkaian MilkLife Soccer Challenge 2024 yang sebelumnya diadakan di Kudus, Surabaya, Jakarta, Tangerang dan Bandung sejak awal tahun 2024.

“Yogyakarta dan Solo punya historis panjang dalam perjalanan sepakbola di Indonesia. Masyarakatnya pun sangat mencintai olahraga ini. Jadi MilkLife Soccer Challenge pun terpanggil untuk datang ke dua kota ini demi menggerakkan roda ekosistem sepakbola putri. Dan kami bersyukur, selain antusiasme yang cukup tinggi, banyak pula bibit-bibit berkualitas yang terlihat di lapangan,” kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, dalam keterangan pers.

Soccer Challenge menggelar pertandingan 7 vs 7 antarsekolah di dua kategori usia (KU) yakni KU 10 dan KU 12. Di Yogyakarta Series 1 2024, SDN Ungaran 1 B berhasil merebut titel kampiun KU 10 usai mengalahkan tim dari SD Tarakanita Bumijo 1 lewat drama adu penalti. Sedangkan SDN 2 Wonoharjo B Kebumen sukses meraih gelar juara pada KU 12 setelah mendominasi pertandingan melawan SDN Graulan dengan skor 2-0.

Sementara di Solo, SD Kristen Manahan berhasil keluar sebagai juara usai menumbangkan SD Al Azhar Syifa Budi dengan skor akhir 4-2 di kelas KU 10. Sementara di KU 12, SD Negeri Tempel sukses membawa pulang gelar kampiun setelah mengatasi perlawanan sengit SD Negeri Cemara Dua dengan skor 2-1.

KGPAA Mangkunegara X atau akrab disapa Gusti Bhre, turut hadir menyaksikan pertandingan final Soccer Challenge Series 1 2024 di Solo. Dia menilai pentingnya turnamen sepakbola putri usia dini demi memutar roda ekosistem olahraga ini di masa mendatang.

“Saya senang sekali ada turnamen sepakbola putri di usia dini. Karena ini kelompok usia yang sangat baik untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap sepakbola,” ucap dia.

Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann, menyebut rangkaian kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan para siswi terhadap sepakbola putri, tapi juga sebagai cara untuk menjaring bibit-bibit potensial agar dapat diasah untuk menjadi pesepakbola putri profesional dan mengharumkan nama bangsa.

“Jadi melalui MilkLife Soccer Challenge, kami berharap agar sepakbola putri di Indonesia kembali berjaya yang kita mulai dari level akar rumput. Oleh karena itu penting untuk keterlibatan para stakeholder mulai dari level sekolah, SSB, asosiasi sepakbola, hingga pemerintah terkait. Dengan demikian cita-cita yang ingin kita capai bersama dapat segera terwujud,” ujar Coach Timo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *