Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) merespons pernyataan PSI DKI Jakarta yang menyebut Anies lebih suka rebranding hingga meninggalkan program Sandiaga Uno selama menjabat di Jakarta. HNW menyebut justru banyak warga Jakarta yang merindukan Anies Baswedan usai hampir dua tahun ditinggalkan.
“Justru yang di hari sekarang ini banyak warga yang rindu dengan kepemimpinan Pak Anies dan tidak puas dengan kinerja Pj Gubernur sekarang yang justru dinilai sebagai banyak meninggalkan atau mengganti kebijakan-kebijakan positif yang dahulu dibuat oleh Pak Anies,” kata HNW di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2024).
HNW mengatakan apa yang dilakukan oleh Anies bukan hanya rebranding hingga mengklaim pekerjaan orang lain untuk dijadikan bahan kampanye. Ia menyebut kebijakan yang dilakukan Anies banyak manfaatnya untuk warga Jakarta.
“Jadi ini bukan sekedar rebranding, tapi melanjutkan segala kebaikan yang sudah dirasakan manfaatnya dan kepuasannya oleh warga,” ujar HNW.
“Tapi kemudian karena Pak Anies tidak lagi jadi gubernur, ada Pj Gubernur yang kemudian melakukan beragam kebijakan, ada pajak, ada fasilitas umum untuk sepeda, termasuk juga fasilitas untuk warga di Kampung Bayam dan lain sebagainya yang tidak sebagaimana yang dulu sudah dipersiapkan,” tambahnya.
HNW mengatakan mayoritas masyarakat Jakarta ingin Anies kembali memimpin di periode selanjutnya. Sosok Anies dinilai tepat untuk menghadirkan solusi di Jakarta.
“Tentu apa yang diharapkan masyarakat itu dengan demikian maka dia membenarkan tentang Pak Anies untuk menjadi gubernur kembali setelah kemarin tidak terpilih menjadi presiden,” katanya.
Sebelumnya, fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mengungkit kembali kinerja Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2018-2023 jelang Pilkada 2024. PSI menyebut selama masa jabatannya, Anies lebih suka mengklaim pekerjaan orang lain hingga melakukan rebranding lalu mengklaim hal tersebut untuk dijadikan bahan kampanye.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Fraksi PSI DKI Jakarta, William Sarana Aditya. Dia lantas memberikan salah satu contoh yang dilakukan Anies.
“Data penerima KJP menjadi tidak tepat sasaran hingga mencapai satu juta KJP. Hal ini kemudian diperbaiki oleh Pj Gubernur dalam dua tahun terakhir,” kata William dalam keterangannya, Jumat (19/7/2024).
Selain KJP, William menyebut ada beberapa program lain yang sudah baik namun justru tidak dilanjutkan oleh Anies. Dia menyebut pembangunan LRT, sodetan Ciliwung, dan juga pembangunan RPTRA.
“Program-program yang baik dan membantu menyelesaikan permasalahan kota Jakarta justru tidak dilanjutkan, serta program yang dilanjutkan malah dirusak dengan pengelolaan yang serampangan. Anies lebih fokus pada rebranding dan klaim daripada memastikan program-program ini berjalan efektif,” ucap William.
Selain itu, William menyebut Anies juga tampak berusaha menghapus jejak warisan kebijakan Jokowi sebagai Gubernur Jakarta di masa lalu dengan cara melakukan rebranding, seperti KJP menjadi KJP Plus, lalu diklaim sebagai legacy Anies untuk bahan kampanye.
“Bahkan saya lihat, Anies juga berusaha menghapus peninggalan kawannya sendiri, Sandiaga Uno. Misalnya OK-OCE menjadi Jakpreneur, OK-Otrip menjadi Jaklingko,” imbuh William.