di DKI Elektabilitas 1%, Jateng ‘Kandang Banteng’

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dinilai sedang dalam posisi dilematik. Hal itu terkait elektabilitasnya cuma 1% jelang Pilgub DKI Jakarta sementara Jawa Tengah terkenal sebagai ‘kandang banteng’ karena kuatnya PDIP di wilayah itu.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, mengatakan Kaesang lebih berpeluang diusung sebagai Cagub Jateng dibanding Jakarta jika melihat hasil survei Litbang Kompas. Namun, katanya, hal itu juga akan menimbulkan masalah lain.

“Problemnya kalau maju di Jawa Tengah, tentu partai-partai yang ada di Koalisi Indonesia Maju mesti meralat dukungan politiknya yang saya kira sudah menyebut nama Irjen Ahmad Lutfi soal kemungkinannya (maju) dalam Pilgub Jawa tengah,” ujar Adi kepada wartawan, Rabu (17/7/2024).

Dia mengatakan Kaesang juga harus berhadapan dengan kekuatan PDIP jika maju di Jateng. Dia mengatakan PDIP pasti akan habis-habisan untuk mempertahankan julukan Jateng ‘kandang banteng’.

“Di Jawa Tengah bisa disebut ‘kandang banteng’ akan membuat PDIP melipatgandakan kekuatan politiknya sebagai upaya untuk balas dendam kepada trah politiknya Pak Jokowi. Pun Kaesang itu adalah trah politiknya Pak Jokowi,” sebut Adi.

PDIP, menurut Adi, akan semakin semangat bertarung jika Kaesang benar-benar diusung di Pilgub Jateng. Apalagi, pada Pilkada yang berlangsung 27 November nanti, Jokowi sudah tak lagi menjabat Presiden.

“PDIP akan berlipat ganda semangatnya untuk mengalahkan Kaesang karena ada kecenderungan di PDIP itu siapa pun yang terkait dengan trah politik Jokowi itu akan dilawan hingga tuntas,” tuturnya.

Dia mengatakan Kaesang juga akan kesulitan jika maju di Pilgub Jakarta. Dia mengatakan Kaesang harus berhadapan dengan nama-nama besar seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dia menyebut elektabilitas Kaesang kalah jauh dari Anies dan Ahok.

“Kaesang pasti mengkalkulasi kalau maju di Jakarta tentu bukan persoalan gampang karena melawan nama besar seperti Anies dan Ahok tentu harus berdarah-darah, kerja politiknya karena Anies dan Ahok tentu secara elektabilitas jauh menjulang dibandingkan Kaesang yang hanya 1%,” ujar Adi.

Dia mengatakan kondisi ini membuat KIM juga dalam posisi dilematik.

“Dalam konteks itulah tentu saya kira kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) termasuk Kaesang ini pasti sangat dilematis, satu sisi tentu mencoba untuk maju di Jakarta tapi dengan elektabilitas yang sangat jomplang dan posisinya cukup prestisius di Jakarta dan potensi melawan Anies dan Ahok tentu cukup rumit. Sementara pada saat yang bersamaan maju di Jawa tengah kemungkinan jauh lebih terbuka tetapi posisi Jawa tengah tidak terlampau bergengsi untuk eksposure,” jelasnya.

Diketahui, hasil survei Indikator Politik Indonesia yang digelar pada 10 hingga 17 Juni 2024 di Provinsi Jawa Tengah menempatkan duet Ahmad Luthfi-Kaesang Pangarep di urutan teratas menjelang Pilgub Jateng 2024. Pasangan ini mendapat elektabilitas tertinggi dalam simulasi 3 pasangan calon Pilgub Jateng 2024.

Lain Jateng, lain Jakarta. Dalam hasil survei Litbang Kompas terbaru mengenai kandidat di Pilgub Jakarta, nama Kaesang hanya mendapatkan elektabilitas 1%, kalah jauh dari Anies Baswedan 29,8% dan Basuki Tjahaja Purnama(Ahok)20,0%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *