Plt Kepala Dinas Pendidikan (DIsdik) DKI Jakarta Budi Awaluddin buka suara soal nasib guru honorer yang terkena pemecatan via cleansing. Budi menyebut bahwa nantinya guru honorer yang kena pecat masih dapat mengikuti PPPK.
“Jadi bagaimana nasib mereka, kita nanti kan ada seleksi PPPK di tahun ini. Dan kemarin dari Kemendikbud juga menyatakan bahwa kebutuhan kita kan hampir 1.900-an ya untuk PPPK, untuk guru. Mereka bisa mendaftar ke sana,” kata Budi pada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Disisi lain, soal salah satu guru honorer yang mengadu karena Data Pokok Pendidikan atau Dapodik yang sudah dinonaktifkan, Budi menjelaskan bahwa dapodik tetap bisa digunakan oleh guru saat mereka masuk ke sekolah swasta.
“Maksudnya, dapodik kalau mereka, dapodik itu tetap nyantol di mereka. Kalau mereka nanti guru di sekolah swasta, ya dapodiknya itu hidup lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Budi mengatakan bahwa salah satu alasan sekolah mengangkat guru honorer, karena kurangnya tenaga pengajar. Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan BPK tahun 2023 ditemukan peta kebutuhan guru honor yang tidak sesuai dengan Permendikbud serta ketentuan sebagai penerima honor.
“Alasan mau melakukan itu, ya mungkin bisa karena bisa jadi karena kekurangan guru. Yakan seperti itu. Banyak sih, banyak alasan mereka,” imbuhnya.
Sebelumnya Salah satu guru honorer korban pemutusan kontrak menceritakan nasibnya setelah terkena cleansing honorer. Ara (28) bukan nama sebenarnya adalah seorang guru honorer di salah satu sekolah di Jakarta Barat.
Ara menceritakan bahwa dirinya diberhentikan oleh pihak sekolah sejak bulan Mei lalu. Ia yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris itu tiba-tiba dipanggil kepala sekolahnya, dan secara lisan diberhentikan dari sekolah tersebut.
“Orang baru cleansing ini pas tanggal per 8 Juli, kalau saya PPPK masuk itu Mei itu. Tiba-tiba datang diminta sama kepala sekolah saya, saya sudah enggak di sana lagi. Jadi sebenernya kalau orang-orang baru kena sekarang, saya sudah dari awal dan itu kebijakan dari kepala sekolah,” kata Ara saat dihubungi, Rabu (17/7).