Seorang hakim Florida yang ditunjuk oleh Donald Trump telah menolak kasus pidana terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) tersebut dengan tuduhan kesalahan penanganan dokumen rahasia. Penasihat Khusus Jack Smith akan mengajukan banding atas penolakan hakim tersebut.
“Departemen Kehakiman telah memberi wewenang kepada penasihat khusus untuk mengajukan banding atas perintah pengadilan,” kata juru bicara jaksa Peter Carr dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Selasa (16/7/2024).
Sebagaimana diketahui, keputusan hakim tersebut merupakan kemenangan besar bagi Trump yang dituduh membahayakan keamanan nasional dengan menyimpan dokumen rahasia setelah meninggalkan Gedung Putih.
Hakim Aileen Cannon membuat keputusannya setelah pengacara pria berusia 78 tahun itu berargumen agar proses hukum ditunda sebagian untuk memungkinkan penilaian terhadap keputusan Mahkamah Agung yang menyatakan bahwa mantan presiden memiliki kekebalan luas dari penuntutan.
“Mosi mantan Presiden Trump untuk menolak dakwaan berdasarkan penunjukan yang melanggar hukum dan pendanaan jaksa khusus Jack Smith diberikan,” tulis Aileen dalam perintahnya.
“Dakwaan pengganti dihentikan karena penunjukan jaksa khusus Smith melanggar klausul pengangkatan konstitusi Amerika Serikat.”
Setelah hakim Florida menolak kasus yang menimpanya karena dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia, Trump menyerukan agar semua kasus pengadilan terhadapnya dibatalkan.
“Pencabutan dakwaan pelanggaran hukum di Florida ini seharusnya hanya menjadi langkah pertama, yang segera diikuti dengan penolakan semua perburuan penyihir,” kata Trump di platform Truth Social miliknya.
Hal ini terjadi ketika Trump akan dilantik sebagai jagoan partainya di Konvensi Nasional Partai Republik, beberapa hari setelah selamat dari upaya pembunuhan saat kampanye di Pennsylvania.
Dalam kasus Florida, Trump menghadapi 31 dakwaan “dengan sengaja menyimpan informasi pertahanan nasional,” yang masing-masing dapat dihukum hingga 10 tahun penjara. Dia juga menghadapi tuduhan konspirasi untuk menghalangi keadilan dan membuat pernyataan palsu.
Trump diduga menyimpan dokumen-dokumen rahasia–termasuk catatan dari Pentagon dan CIA–tanpa jaminan di rumahnya di Mar-a-Lago dan menggagalkan upaya untuk mengambilnya kembali.