Kelompok jihadis ISIS membunuh 8 orang termasuk dua warga sipil di gurun Badia, Suriah. Pembunuhan itu terjadi saat ISIS melakukan penyergapan terhadap milisi pro-pemerintah.
Kamis (4/7/2024), Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan serangan itu terjadi pada Rabu (3/7) malam waktu setempat. Saat itu para milisi sedang dalam perjalanan untuk mencari seorang gembala yang telah diculik dan kemudian dibunuh oleh para jihadis ISIS.
Observatorium yang merupakan sebuah lembaga pemantau berbasis di Inggris dan memiliki sumber di Suriah, melaporkan delapan korban tewas, termasuk “enam anggota Pasukan Pertahanan Nasional dan dua penggembala domba”.
ISIS menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Irak pada tahun 2014, memproklamirkan apa yang disebut kekhalifahan dan melancarkan teror.
Kelompok ini dikalahkan secara teritorial di Suriah pada tahun 2019, namun sisa-sisa kelompok ini masih melakukan serangan mematikan – khususnya di gurun Badia – dan terutama menargetkan loyalis pemerintah dan pejuang pimpinan Kurdi.
Gurun ini membentang dari pinggiran Damaskus hingga perbatasan Irak.
Bulan lalu, Observatorium mengatakan para pejuang ISIS telah membunuh hampir 4.100 orang di Suriah sejak kekhalifahan mereka jatuh pada tahun 2019 – lebih dari setengahnya berada di Badia.
PBB pada bulan Januari mengatakan kekuatan gabungan ISIS di Irak dan Suriah adalah 3.000-5.000 pejuang, dengan Badia berfungsi sebagai pusat kelompok tersebut di Suriah.
Perang Suriah telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dan membuat jutaan lainnya mengungsi sejak pecah pada Maret 2011 dengan penindasan brutal yang dilakukan Damaskus terhadap protes anti-pemerintah.