Toko Perabot Jaktim Digembok saat Jasad Pedagang Ditikam Anak Ditemukan

Pintu rolling door toko perabot di kawasan Banjir Kanal Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur lokasi pedagang berinisial S tewas ditikam anak perempuannya dalam kondisi digembok. Tetangga bercerita karayawan korban sempat menggunakan gerindra untuk membuka gembok tersebut sebelum menemukan korban tergeletak.

Seorang tetangga bernama Sukmaroso (52) mengatakan, mulanya korban ditemukan tak bernyawa ketika salah satu karyawan toko perabot berinisial I hendak menyiapkan barang dagangan untuk keesokannya. Dia mengatakan I merasa ada yang janggal soal kondisi saat itu, sebab toko tak biasanya digembok, terlebih sang majikan tak bisa dihubungi.

“Jadi malam itu salah satu karyawan almarhum mau ke toko. Setelah dia datang, pas itu toko digembok, penasaranlah dia, biasanya nggak digembok, tapi ini digembok, minta tolong sama tetangga. Waktu sampai dipotong pakai gerinda, begitu dibuka keadaan gelap, dia mau ambil barang buat hari Sabtu itu,” kata Sukmaroso saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (26/6/2024).

I kemudian berjalan ke dalam untuk menyalakan lampu dan tak sengaja tersanung kaki korban yang tergeletak. Kala itu dia belum sadar jika majikannya sudah wafat.

“Waktu masuk ternyata kaki dia nyandung sama kaki almarhum, nah dia balik lagi begitu lampu dinyalakan ternyata almarhum tidur, belum sadar kalau almarhum masih hidup apa sudah meninggal, begitu dibuka selimutnya sudah meninggal, ada darah kering di tubuhnya,” kata Sukmaroso.

Sukmaroso mengatakan saat itu dia baru bangun tidur lalu menuju TKP untuk melihat langsung. Dia juga punya lapak yang hanya berjarak sekitar lima meter dari lokasi kejadian.

Sukmaroso menuturkan tidak ada peristiwa perkelahian atau cekcok di kawasan itu dalam dua hari terakhir.

“Nggak ada, nggak ada suara berisik apa-apa. Nggak ada orang cekcok, berantem. Ya langsung ketahuan aja Sabtu dini hari itu. Baru gempar,” jelasnya.

Sebelum proses evakuasi korban, Sukmaroso sempat melihat lebih dekat kondisi di TKP. Katanya dia melihat sebilah pisau dapur sepanjang 25 sentimeter.

“Saya di TKP, itu dibangunin istri katanya ada pembunuhan di toko perabot. Saya ngelihat duluan sebelum banyak yang datang,” ucapnya.

“Ada saya lihat, pisaunya dapur itu, panjang mungkin sekitar 25 sentimeter. Sama polisi yang dibawa selimut sama kasurnya juga,” lanjut dia.

Sebelumnya S ditemukan tewas di tokonya. Ternyata, dia tewas seusai dibunuh oleh putri kandungnya berinisial KS (17) lantaran kesal dimarahi.

Kini polisi telah menangkap perempuan KS (17). Polisi menyebutkan KS sempat mencuci pisau dapur yang digunakan untuk menghabisi nyawa S.

“Pisau dapur itu habis ngambil dari dapur, nusuk, dilawan, kemudian nusuk dua kali, kemudian dicuci. Sempat dicuci oleh anak KS ini,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (24/6/2024).

Selain menyita pisau dapur yang menjadi alat utama untuk menusuk korban S, polisi mengamankan barang bukti lain, antara lain ponsel dan motor milik S yang dibawa oleh KS.

“BB (barang bukti) handphone yang diambil, BB motor yang diambil dan BB pisau dapur,” ucapnya.

Akibat perbuatannya, KS dijerat dengan Pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.

“Terhadap tersangka dijerat Pasal 338 KUHP tentang menghilangkan nyawa orang lain dengan sengaja, dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun,” ujar Ade Ary.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *