Hizbullah mengatakan pihaknya telah menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak atau drone Israel di Lebanon. Sementara itu, Israel mengkonfirmasi sebuah drone miliknya telah jatuh di tengah serangan lintas batas yang hampir terjadi setiap hari antara kelompok yang didukung Iran dan musuh.
Senin (10/6/2024), Hizbullah, sekutu Hamas, hampir setiap hari saling baku tembak dengan pasukan Israel dalam delapan bulan sejak perang Gaza dimulai.
Dalam keterangannya, Hizbullah mengatakan pasukannya telah menembak jatuh “sebuah drone Hermes 900 yang dipersenjatai dengan rudal untuk melakukan serangan di wilayah kami” menggunakan “senjata pertahanan udara”
Kelompok tersebut mengklaim telah menembak jatuh beberapa drone Israel sejak bentrokan perbatasan meletus, termasuk beberapa yang mereka identifikasi sebagai Hermes 450s atau Hermes 900s.
Sementara itu militer Israel mengkonfirmasi bahwa sebuah drone telah ditembak jatuh, dengan mengatakan: “Sebuah rudal permukaan-ke-udara diluncurkan ke arah UAV IAF (Angkatan Udara Israel) yang beroperasi di wilayah udara Lebanon.”
Drone itu “rusak dan jatuh di wilayah Lebanon,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Bentrokan lintas batas yang mematikan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan banyak kebakaran hutan di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon dan meningkatkan kekhawatiran konflik dapat meluas.
Hizbullah telah meningkatkan penggunaan drone untuk menyerang posisi militer Israel, sementara Israel telah menyerang para pejuang dan sekutunya dengan serangan yang ditargetkan pada mobil dan sepeda motor.
Kamis (6/6) lalu, Hizbullah menggunakan rudal antipesawat untuk melawan jet Israel untuk pertama kalinya.
Kekerasan lintas batas selama lebih dari delapan bulan, yang dimulai pada 8 Oktober, telah menewaskan 459 orang di Lebanon, sebagian besar adalah pejuang tetapi termasuk 88 warga sipil, menurut penghitungan AFP.
Sementara berdasarkan data tentara, di sisi perbatasan Israel, setidaknya 15 tentara dan 11 warga sipil tewas.