Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, melontarkan sindiran keras kepada Donald Trump yang akan menjadi pesaingnya dalam Pilpres AS. Biden menyebut Trump sebagai penjahat yang hendak mencalonkan diri sebagai presiden Amerika.
Selasa (4/6/2024), sindiran itu dilontarkan Biden kepada pendukungnya di Connecticut, Amerika Serikat. Pernyataan dari Biden itu menyusul status Trump yang telah dinyatakan bersalah dalam kasus uang tutup mulut oleh pengadilan.
“Saudara-saudara, kampanye ini memasuki wilayah yang belum dipetakan,” kata Biden kepada para donor di Connecticut.
Dia lalu mengatakan untuk pertama kali dalam sejarah Amerika ada seorang penjahat hendak maju dalam kontestasi pemilihan presiden.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika, seorang mantan presiden yang merupakan penjahat kini mencalonkan diri sebagai presiden,” terang Biden.
Biden juga menyoroti perilaku Trump yang kerap menyerang system peradilan Amerika. Tudingan itu merujuk pada status hukumnya yang dianggap penuh kecurangan.
“Meskipun hal ini meresahkan, namun yang lebih merusak adalah serangan habis-habisan yang dilakukan Donald Trump terhadap sistem peradilan Amerika,” kata Biden.
Menurut Biden, Amerika bisa berada dalam posisi yang berbahaya jika Trump bisa memenangkan pemilihan presiden pada November mendatang. Selain itu Biden juga mengkritik pernyataan Trump soal ancaman jika mengirimnya ke penjara terkait kasus uang tutup mulut.
“Dia bilang kalau dia kalah akan terjadi pertumpahan darah di Amerika. Orang macam apa dia?” kata Biden kepada para pendukungnya.
Trump Divonis Bersalah
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 12 anggota dewan juri pengadilan New York, setelah melakukan pertimbangan selama dua hari, menyatakan Trump bersalah atas 34 dakwaan pidana yang dijeratkan terhadapnya dalam persidangan pada Kamis (30/5) waktu setempat.
Secara garis besar, Trump dinyatakan bersalah telah memalsukan dokumen untuk menutupi pembayaran uang tutup mulut sebesar US$ 130.000 guna membungkam seorang mantan bintang porno bernama Stormy Daniels menjelang pilpres 2016 lalu.