Marco Bezzecchi belum juga maksimal di MotoGP 2024. Italiano itu mengusung misi bangkit di MotoGP Italia akhir pekan ini.
Dalam enam balapan yang sudah dijalani, Bezzecchi baru meraih satu podium. Dia mendapatkannya di MotoGP Spanyol.
Di MotoGP Prancis, Bezzecchi gagal finis. Sementara di MotoGP Catalunya akhir pekan lalu, dia cuma bisa finis ke-10 saat main race
MotoGP Italia akan digelar pada akhir pekan ini. Rider Pertamina Enduro VR46 Racing itu ingin bisa meraih hasil lebih baik saat balapan di Mugello. Pada musim lalu, meraih podium kedua saat sprint race dan finis kedelapan saat main race.
“Saya berharap karena saya membutuhkan nuansa positif. Saya tak tahu harus berekspektasi apa, tapi semoga bisa lebih baik. Mugello adalah trek yang sangat saya sukai, jadi semoga saya bisa membuat langkah maju di sana,” kata Bezzecchi di Crash.
Balapan di kandang, Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio diharapkan mendapat hasil yang maksimal. Hal itu diungkap penyokong tim Italia itu, Werry Prayogi, dari PT Pertamina Lubricant.
“Balapan di Sirkuit Mugello ini adalah balapan di kandang Pertamina Enduro VR46 Racing Team, sehingga Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio punya strategi tersendiri agar bisa tampil kompetitif. Tapi kalau Kita melihat pencapaian mereka di beberapa seri terakhir di paruh pertama musim 2024 ini, baik Marco maupun Fabio bisa beradaptasi cepat dengan Ducati Desmosedici GP23,” kata Werry.
“Ini jadi kunci penting, terutama masalah pengereman, saat berada di tikungan bahkan saat akselerasi. Mewakili PT Pertamina Lubricants sebagai pendukung utama tim ini dan Fans Pertamina Enduro VR46 Racing Team di Indonesia, Kami berharap Marco dan Fabio bisa mendapatkan hasil terbaik di laga kandang mereka dan membawa panji-panji produk asli Indonesia di kejuaraan dunia ini,” kata dia menambahkan,
Bezzecchi juga mempelajari data dari rider lain agar bisa bangkit. Salah satu yang dipelajari dari rekan setimnya, Fabio Di Giannantonio.
Dalam beberapa race terakhir, Diggia mampu meraih hasil lebih bagus dari Bezzecchi. Diggia finis keenam di MotoGP Prancis dan kelima di MotoGP Catalunya.
“Saya melihat data semua pebalap dan Diggia sangat bagus saat melepas rem yang menjadi bagian saya paling kesulitan,” kata Bezzecchi.
“Malangnya, saya sudah banyak mencoba untuk melepas rem seperti yang dia lakukan juga seperti Marc dan 23 rider lainnya,” kata dia menambahkan.